Matched Content

Monday, November 21, 2022

Membuat Antena TV Outdoor Indoor Sederhana

Antena dapat dibuat dengan mudah menggunakan material yang biasa ditemukan di rumah. Antena ini dapat disambungkan ke TV dan radio, baik juga untuk TV digital. Antena yang dibahas di artikel ini menggunakan kabel listrik tembaga tunggal, dengan diameter tembaga sekitar 1.5 mm. Tidak perlu membeli kabel yang baru, kabel listrik bekas masih bisa digunakan. 

Pada prinsipnya semua konduktor listrik dapat dijadikan antena untuk menangkap sinyal gelombang radio atau gelombang elektromagnetik. Konduktor listrik antara lain: tembaga, kuningan, besi, baja, alumunium, dan lain-lain.

Untuk lokasi di Jakarta, dengan antena ditegakkan di atas genteng dengan tinggi sekitar 4 meter dari tanah, dan dengan menggunakan Set Top Box Matrix Apple Merah, berhasil mendapatkan 50 saluran TV digital.


Pencarian saluran (channel) sebaiknya dilakukan di saat cuaca cerah, di siang hari agar terlihat langit dengan sedikit awan. Karena awan dapat menghalangi sinyal gelombang radio dari pemancar ke penerima TV atau radio. Hindari pencarian saluran di saat hujan lebat, karena hujan menghambat propagasi gelombang radio.

Panjang kabel yang dibutuhkan untuk antena sekitar 2 meter. Isolasi kabel tetap dibiarkan utuh, tidak dikupas.


Isolasi kabel hanya dikupas sekitar 1-2 centimeter pada salah satu ujung kabel. Di bagian ini nantinya akan disambungkan ke kabel coaxial, agar antena terhubung dengan perangkat TV atau radio.


Ujung kabel listrik lainnya dibiarkan tetap terbungkus isolasi. Tujuannya agar antena terlindung dari air hujan. Sinyal yang tertangkap antena akan mengalir ke tanah (ground), karena antena basah kena air hujan, bukan mengalir menuju perangkat. Karet isolasi kabel tidak terlalu berpengaruh dan tidak mengurangi kuatnya sinyal yang ditangkap antena.

Ujung antena yang tertutup isolasi ini boleh dibengkokkan sedikit, sebagai kait untuk memasang antena.

Kupas kabel coaxial untuk transmisi sinyal dari antena menuju TV atau radio, sehingga terlihat seperti foto berikut.


Konduktor tengah dari kabel coaxial dibuka sekitar 1-2 centimeter. Konduktor luar juga dibuka. Isolasi tengah terlihat sepanjang sekitar 1-2 centimeter. Sehingga ada jarak sekitar 1-2 centimeter dari konduktor tengah ke konduktor luar (serabut). 

Serabut konduktor luar dipotong dan dipastikan tidak ada yang menyentuh konduktor tengah. Jika konduktor tengah tersentuh oleh konduktor luar, maka sinyal dari antena akan menuju tanah (ground). Kadang disebut juga sebagai korslet atau antena sirkuit pendek (antenna short circuit). Tidak ada sinyal dari antena yang menuju ke perangkat.

Sambung kabel coaxial ke antena, dengan cara memuntir konduktor tengah dari kabel coaxial dengan tembaga antena. Sambungan ini boleh juga diperkuat dengan solder.


Pastikan tidak ada serabut dari konduktor luar kabel coaxial yang menyentuh ataupun mendekati konduktor dalam dari kabel coaxial, maupun tembaga antena. Terlihat pada foto di atas, serabut konduktor luar dari kabel coaxial ditarik menjauhi konduktor dalam.

Tutup sambungan dengan isolasi listrik, sampai konduktor luar kabel coaxial juga tertutup, sebagaimana foto di bawah.


Pastikan isolasi cukup rapat sehingga air hujan dan embun tidak bisa masuk. Pada foto di atas, panjang bagian yang tertutup isolasi sekitar 6 centimeter.

Tekuk antena sehingga membentuk seperti huruf J sebagaimana foto di bawah.


Diameter dari tekukan J sekitar 1-2 centimeter agar tidak terlalu patah. Ikat dengan isolasi agar tekukan tidak berubah. Antena sudah siap untuk dipasang. Tekukan J ini boleh digunakan sebagai kait untuk instalasi antena.

Foto di bawah menunjukkan antena ditegakkan dengan batang bambu. Bisa juga menggunakan batang kayu, pipa plastik, pipa PVC, dan lain-lain. 



Tidak boleh ditegakkan menggunakan pipa besi, pipa alumunium, pipa tembaga, pipa kuningan, rangka baja ringan, ataupun konduktor listrik lainnya. Konduktor listrik hanya boleh berada di bawah badan antena. Karena sifat konduktor listrik yang dapat menyerap sinyal radio.

Untuk antena luar ruang (outdoor) biasanya sinyalnya kuat tertangkap jika antena diposisikan tegak (vertikal). Posisi antena sebaiknya lebih tinggi dari benda-benda di sekitarnya.

Jika dipasang di dalam ruang (indoor), maka antena dengan posisi horizontal juga bisa diterapkan. Antena dalam ruangan bisa dikaitkan dengan paku di dinding. Foto di bawah memperlihatkan ujung antena dikaitkan pada klem kabel yang terbuat dari plastik, dan terpaku pada dinding.

Harus dipastikan bahwa tembaga konduktor antena tidak boleh tersentuh paku, agar sinyal dari antena tidak menuju tanah melalui paku.

Antena ini bersifat segala arah (omnidirectional). Sehingga hanya perlu mencari tempat di mana sinyal TV dan radio kuat, tidak perlu penyesuaian arah.

Antena ini sebaiknya dibentangkan selurus mungkin. Jangan digulung sehingga membentuk kumparan atau koil. Karena kumparan membuat hambatan (induktansi) terhadap aliran sinyal gelombang radio.



3 comments:

Your positive comment will be highly appreciated to improve this site