Si pengurai yang beracun tapi banyak manfaatnya. Kaki seribu berbintik kuning, juga dikenal sebagai ulat gagak, luing, luwing, atau keluwing, Bahasa Inggris : yellow-dotted milipede, yellow-spotted millipede, almond-scented millipede, cyanide millipede.
Orthomorpha coarctata adalah spesies kaki seribu yang termasuk dalam famili Paradoxosomatidae. Berikut ini beberapa fakta penting tentang spesies ini:
Ciri-ciri Fisik
1. Bentuk tubuh: Panjang, ramping, dan silindris, mirip kelabang, juga mirip lipan.
2. Warna: Cokelat tua atau hitam dengan bintik-bintik atau titik-titik kuning atau jingga terang di sepanjang punggung.
3. Ukuran: Panjangnya biasanya sekitar 3-5 cm (1,2-2 inci).
Habitat dan Distribusi
1. Daerah asli: Asia Tenggara, termasuk negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
2. Habitat: Ditemukan di lingkungan yang lembap, seperti hutan tropis, padang rumput, dan daerah pertanian.
Perilaku dan Ekologi
1. Makanan: Detritivor, memakan bahan tanaman yang membusuk, jamur, dan bakteri.
2. Perilaku menggali: Kaki seribu seperti Orthomorpha coarctata diketahui menggali tanah dan serasah daun, membantu memecah bahan organik dan mendaur ulang nutrisi. Tapi lubangnya dangkal sekitar 1-2 cm saja, tidak sedalam lubang cacing. Beberapa tulisan menyebut lubang kaki seribu pada tanah mencapai kedalaman 30 cm mengikuti akar kayu yang busuk. Sedangkan lubang cacing tanah dapat mencapai kedalaman 2 meter dari permukaan tanah.
Reproduksi dan Siklus Hidup
1. Perkawinan: Kaki seribu jantan melakukan ritual pacaran yang rumit untuk menarik perhatian kaki seribu betina.
2. Telur: Kaki seribu betina bertelur di lokasi yang terlindungi, yang menetas menjadi larva tanpa kaki setelah beberapa minggu.
3. Pergantian kulit: Kaki seribu muda mengalami beberapa kali pergantian kulit saat mereka tumbuh, akhirnya mencapai usia dewasa setelah beberapa bulan.
Fakta Menarik
1. Nama unik: Nama spesies "coarctata" berasal dari kata Latin "coarctare," yang berarti "menekan bersama," yang kemungkinan merujuk pada bentuk tubuh kaki seribu.
2. Peran ekologis yang penting: Sebagai detritivor, Orthomorpha coarctata membantu memecah bahan organik, mendaur ulang nutrisi, dan berkontribusi terhadap kesehatan tanah.
Orthomorpha coarctata, seperti banyak lipan lainnya, memiliki mekanisme pertahanan yang melibatkan pelepasan zat kimia untuk mencegah predator. Zat kimia ini dapat beracun bagi beberapa hewan, tetapi tingkat toksisitasnya bervariasi tergantung pada spesies dan zat kimia spesifik yang dilepaskan.
Tingkat toksisitas:
Orthomorpha coarctata dianggap agak beracun. Sekresi pertahanannya mengandung zat kimia racun yang mengandung berbagai bahan kimia berbahaya, seperti asam klorida, hidrogen sianida, asam organik, fenol, kresol, benzokuinon, dan hidrokuinon, yang dapat menyebabkan:
1. Iritasi: Iritasi kulit dan mata pada manusia, terutama jika ditangani secara sembarangan.
2. Reaksi alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi, seperti gatal, kemerahan, atau bengkak, setelah terpapar sekresi lipan.
Tindakan pencegahan:
Jika Anda perlu menangani Orthomorpha coarctata atau lipan lainnya, lakukan tindakan pencegahan berikut:
1. Kenakan sarung tangan: Lindungi kulit Anda dari potensi iritasi.
2. Hindari menyentuh mata: Cuci tangan Anda sampai bersih setelah memegang kaki seribu.
3. Jauhkan dari hewan peliharaan: Sekresi kaki seribu dapat menjadi racun bagi hewan peliharaan, terutama jika tertelan.
Catatan penting:
Meskipun Orthomorpha coarctata sedikit beracun, namun biasanya tidak mengancam jiwa manusia. Jika Anda mengalami gejala atau masalah serius setelah terpapar, segera cari pertolongan medis.
Untuk wilayah: Amerika Utara bagian Barat, dari British Columbia hingga California. Dengan bentuk rubuh agak pipih bukan silindris dikenal sebagai Harpaphe haydeniana.
Ada laporan yang menyebut mereka menyerang cacing tanah. Sebenarnya kaki seribu ini lebih suka di atas tanah. Sedangkan cacing tanah habitatnya di dalam tanah. Mungkin jika cacing tanah keluar ke permukaan, maka akan diserang kaki seribu.
Kaki seribu umumnya, termasuk kaki seribu berbintik kuning, memiliki penglihatan terbatas atau buta. Berikut penjelasannya:
- Mata sederhana: Kaki seribu memiliki mata sederhana, yang juga dikenal sebagai oselus, yang dapat mendeteksi terang dan gelap tetapi tidak dapat membentuk gambar.
- Tidak memiliki mata majemuk: Tidak seperti serangga, kaki seribu tidak memiliki mata majemuk, yang terdiri dari banyak lensa dan dapat mendeteksi gerakan dan detail.
- Penglihatan buruk: Kaki seribu lebih mengandalkan indra peraba dan penciuman untuk menjelajahi lingkungannya.
Meskipun penglihatannya terbatas, kaki seribu dapat:
- Mendeteksi getaran: Kaki seribu dapat merasakan getaran di tanah, membantu mereka mendeteksi potensi ancaman atau mangsa.
- Mengikuti jejak kimia: Kaki seribu menggunakan antena mereka untuk mendeteksi isyarat kimia, seperti feromon, untuk menemukan makanan, pasangan, atau tempat berlindung.
Jadi, meskipun kaki seribu mungkin tidak memiliki penglihatan yang tajam, mereka telah mengembangkan indra lain untuk menjelajahi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Penerapan Pada Semai Tanaman
Karena dapat mengeluarkan racun dan aromanya, serta warna yang mencolok sebagai peringatan, maka tidak banyak predatornya. Hewan lain cenderung menghindar.
Oleh karena itu saya gunakan untuk memproteksi bibit cabai rawit merah yang sedang bersemai. Kaki seribu tidak memakan tanaman yang masih hidup. Hama tanaman seperti ulat, semut, kutu kebul (kutu putih), siput, belalang, lalat, cicak, dan lain-lain, akan menjauh. Karena aroma racunnya, kucing, anjing, dan tikus juga menjauh. Saya belum tahu reaksi tupai, kelinci dan marmut, dan herbivora lainnya yang mengganggu atau hama yang memakan tanaman.
Bentuk pot dengan bibir yang mempunyai bagian horizontal yang tebal dan lebar sekitar 5 milimeter, mencegah kaki seribu keluar dari pot. Karena kaki seribu bisa berjalan di dinding vertikal, tapi tidak bisa berjalan di sisi bawah dinding horizontal, seperti plafon atau langit-langit.
Bintik-bintik kuning pada kaki seribu ini, membuatnya tampak bagus sebagai hiasan di pot tanaman. Bintik-bintik kuning tersebut terlihat kontras dengan warna tanah, dan terlihat bergerak-gerak.
Disebut golongan detritivora karena kaki seribu adalah organisme yang menguraikan dan memakan bahan organik yang mati dan membusuk, mendaur ulangnya kembali ke ekosistem sebagai energi dan nutrisi sehingga dapat diserap kembali oleh produsen primer (tumbuhan, fitoplankton, sianobakteri samudra). Maka keberadaan kaki seribu pada pot, dapat membantu penguraian zat organik sehingga menghasilkan pupuk kompos bagi cabai rawit merah yang sedang bersemai di dalam pot tersebut.
No comments:
Post a Comment
Your positive comment will be highly appreciated to improve this site