Matched Content

Tuesday, June 12, 2012

Cara Praktis Buang Angin Rem Oleh Satu Mekanik


Prosedur dengan foto dan video yang dijelaskan di sini adalah karya inovasi saya yang mudah digunakan dan didesain untuk dikerjakan oleh hanya 1 (satu) orang mekanik. Alat yang digunakan adalah kunci ring pas (combination spanner), selang, dan penampung minyak rem bekas. Secara sekilas mirip dengan prosedur buang angin rem (brake bleeding) yang sudah ada. Tapi dengan mengangkat selang lebih tinggi dari nipel dan menggunakan gemuk (grease) sebagai pencegah udara masuk, prosedur ini dapat dikerjakan hanya oleh satu orang. Tidak perlu bantuan (helper) untuk membuka dan menutup nipel berkali-kali. Dengan prosedur ini satu roda dapat dibuang angin remnya hanya dalam 15 menit jika tanpa masalah, mendongkrak dan melepas roda dapat memakan waktu lebih lama. Pada beberapa kendaraan yang tinggi seperti jip, prosedur ini dapat dilakukan tanpa melepas roda. Demikian juga jika anda memiliki lift mobil untuk mengangkat mobil, angin rem dapat dibuang tanpa melepas roda. Karena mudah, seorang tanpa pengalaman dapat mengerjakannya. Anda dapat mengerjakannya di garasi di rumah anda, di saat senggang di hari minggu atau libur.

Ada prosedur yang juga mudah yaitu menggunakan pompa untuk menekan minyak rem di reservoir dan keluar dari nipel. Juga ada prosedur yang menggunakan pompa vakum untuk mengisap minyak rem dari nipel. Walau mudah, tapi kedua prosedur tersebut membutuhkan alat yang mahal.




Video di bagian bawah posting ini memperlihatkan rem mobil dibuang anginnya. Minyak rem berwarna bening dan gelembung yang keluar dari nipel rem dan memasuki selang transparan. Selanjutnya minyak rem yang baru yang berwarna merah memasuki selang menggantikan minyak rem lama yang bening. Prosedur ini dapat diterapkan pada rem cakram (disc brake) dan rem tromol (drum brake).

Jika baru saja dilakukan perbaikan pada piston atau silinder rem di bagian roda ataupun master cylinder (silinder pedal rem), misalnya penggantian karet seal, maka perlu dilakukan pembuangan angin dari sistem hidrolik rem. Udara atau angin yang terperangkap di dalam sistem hidrolik akan menyebabkan rem tidak pakem. Pedal rem terasa dalam sampai kandas saat diinjak, dan terasa seperti menginjak balon atau menginjak karet busa. Hal ini terjadi karena sifat fisika udara yang dapat ditekan atau dimampatkan (compressible) hingga volumenya mengecil, sedangkan minyak rem tidak dapat dimampatkan (incompressible) atau volumenya selalu tetap walau mendapat tekanan.

Karena sifat cairan seperti minyak rem, air, oli, dan lain-lain yang tidak bisa dimampatkan, maka dimanfaatkan untuk sistem hidrolik dengan tekanan sangat tinggi.

Baca juga hidrostatik test bertekanan tinggi mencapai 1500 psi atau sekitar 50 kali tekanan ban, dengan memanfaatkan silinder kopling jip CJ7.

Adapun prosedur yang biasa digunakan, membutuhkan dua orang. Satu orang bertugas memompa pedal rem hingga terasa ada tekanan dan langkah pedal rem jadi agak pendek atau lebih tinggi, lalu pedal rem ditahan dalam posisi tertekan. Satu orang lagi bertugas mengendurkan nipel rem di roda agar angin dapat keluar dari sistem hidrolik rem, kemudian segera ditutup kembali. Pedal rem dilepas dan dipompa lagi, begitu seterusnya sampai tekanan benar-benar naik dan pedal tidak terasa seperti menginjak balon lagi. Prosedur biasa ini banyak ditulis di situs internet.

Pada video pembuangan angin yang dilakukan dan dijelaskan di sini adalah saat menguras dan mengganti minyak rem lama dengan minyak rem baru. Biasanya minyak rem dikuras setiap 2 tahun sekali, harap merefer ke service manual kendaraan anda. Penggantian minyak rem perlu dilakukan karena adanya embun atau air yang masuk ke dalam sistem hidrolik rem, kotoran, sisa karet seal, karat, udara, sehingga perlu dikuras.

Prosedur ini dapat juga digunakan untuk membuang angin setelah perbaikan besar pada sistem hidrolik rem, misal penggantian karet piston di roda atau karet piston pada master cylinder, penggantian selang hidrolik. Dan dapat diterapkan pada hampir semua kendaraan yang menggunakan sistem hidrolik pada rem dan koplingnya, termasuk sepeda motor.

Membuang angin sebaiknya dimulai dari roda paling jauh dari master cylinder. Agar angin dan minyak rem lama dapat segera keluar dalam jumlah atau volume banyak. Untuk mobil dengan posisi pengendara di sebelah kanan seperti Indonesia, Inggris, Australia, Jepang, Singapura, Malaysia, Hongkong, India, New Zealand, dan lain-lain, maka roda terjauh adalah roda belakang kiri. Pada beberapa mobil, posisi master cylinder rem tidak tepat di dekat kaki pengemudi, yaitu di sebelah kanan untuk Indonesia. Ada mobil Eropa yang posisi master cylindernya di sebelah kiri atau di sebelah penumpang. Mungkin karena mobil tersebut awalnya dirancang dengan posisi pengemudi di sebelah kiri, tapi kemudian dimodifikasi menjadi posisi pengemudi di sebelah kanan untuk memperluas pangsa pasar.

Pada artikel ini foto dan videonya menggambarkan saat pekerjaan dilakukan pada rem belakang. Untuk artikel pembuangan angin pada rem depan, dapat dibaca di: Buang Angin Rem Depan Oleh Satu Mekanik

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum rem dibuang anginnya adalah: buka tutup reservoir minyak rem atau tangki rem, periksa tinggi permukaan minyak rem, jika kurang maka tambah sampai maximal. Pada foto di bawah tampak tanki minyak rem adalah yang ditunjuk oleh panah merah. Tangki yang lebih kecil adalah reservoir minyak kopling.


Bersihkan bagian luar tanki reservoir dengan air, tanki ini kedap air dan bisa disemprot air. Buka tutup reservoir, pada beberapa kendaraan tutupnya ada dua bagian. Pada foto di bawah memperlihatkan tangki yang terbuka dan masih ada tutup lain di bagian dalamnya.



Buka tutup yang di bagian dalam lalu pasangkan ke dalam tutup luar. Tutup di bagian dalam ini berfungsi mencegah minyak rem melimpah keluar reservoir tapi tetap melewatkan udara masuk atau ventilasi. Tampak di foto bawah tutup dalam yang terpasang pada tutup luar. Terlihat juga minyak rem Prestone yang berwarna bening. Minyak rem bening tersebut akan diganti dengan minyak rem berwarna merah. Tampak pada foto minyak rem masih pada sekitar level maximum.



Dongkrak dan buka roda belakang yang paling jauh dari posisi pengendara, yaitu roda belakang kiri untuk Indonesia. Pastikan posisi dongkrak yang aman. Masukkan roda yang terlepas ke kolong mobil dan tambahkan balok kayu untuk membantu dongkrak. Seperti foto di bawah. 


Bersihkan rem dan spakbor roda belakang kiri dengan air agar pekerjaan mudah dan bersih. Tampak pada foto di bawah rem belakang dari tipe tromol. Pada beberapa kendaraan rem belakangnya dari tipe cakram. 


Katup buang angin (air bleeding valve) adalah yang ditunjuk oleh panah merah pada gambar di bawah. Terletak di balik tromol rem, terlihat karet abunya sudah dilepas agar tampak nipelnya (nipple, puting). 


Kendurkan dengan kunci ring pas. Pada rem roda belakang mobil ini digunakan kunci ring pas (combination spanner) ukuran 8 mm. Hindari menggunakan kunci pas saat mengendurkan dan mengencangkan, karena kunci pas hanya memegang 2 sudut dari kepala baut nipel dan dapat menyebabkan kepala baut nipel rusak. Pada foto di bawah terlihat cara mengendurkan nipel dengan bagian kunci ring dari kunci ring pas, agar kunci memegang semua sudut dari kepala baut nipel dan mencegah kepala baut tersebut rusak. 


Tidak perlu sampai melepas nipel, cukup dikendurkan sekitar 30 sampai 60 derajat putaran. Biasanya akan ada tetesan minyak rem keluar jika dikendurkan antara 30 sampai 60 derajat putaran. Kencangkan sedikit agar minyak rem tidak terus menetes karena akan menunggu persiapan dan pemasangan selang dan penampung minyak.

Pasang selang transparan diameter 3/16 inchi atau 5 mm pada nipel, sebagaimana gambar di bawah. Jika selang kekecilan bisa diperbesar sedikit dengan dipanasi agar melebar dan nipel bisa masuk. Jika selang kebesaran, maka gunakan selang karet yang lebih kecil. Setahu saya selang transparan tidak ada yang lebih kecil diameternya dari 3/16 inchi. Selang karet ada yang berdiameter lebih kecil, dan selang karet jauh lebih flexibel dari selang plastik. Tapi selang karet tidak transparan sehingga tidak kelihatan jika ada gelembung udara. Maka jika nipelnya terlalu kecil, pasang selang karet pada nipel lalu selang karet tersebut disambung dengan selang plastik transparan agar bisa dilakukan visual check pada minyak rem.

Pada jarak sekitar 50 cm dari ujung selang di nipel, ikatkan benang. Benang ini ditempelkan ke bodi kendaraan dengan lakban (adhesive tape). Semakin tinggi puncak selang maka semakin mudah angin keluar dari sistem hidraulik, karena angin di dalam minyak rem berusaha mencapai tempat lebih tinggi. Penggunaan benang dimaksudkan agar tidak mengganggu jika melihat ke dalam puncak selang di mana busa atau gelembung udara berkumpul. Ujung selang yang lain dimasukkan ke dalam penampung minyak rem. Pastikan tidak ada bagian selang yang bocor. Selang yang bocor dapat memasukkan udara ke dalam sistem hidrolik rem. Selang yang bocor juga dapat menyemprotkan minyak rem yang dapat merusak cat mobil. Segera siram dengan air bersih jika cat terkena minyak rem.


Pada gambar di atas terlihat selang yang terpasang pada nipel, selang naik ke atas karena digantung dengan benang dan lakban pada bodi mobil. Ujung selang lainnya dimasukkan ke dalam kontainer penampung dari botol plastik bekas air mineral. Ujung selang yang ini sebaiknya menyentuh dasar kontainer. Ketika kontainer terisi minyak rem bekas, maka ujung selang akan tertutup dari udara luar. Sehingga hanya angin dari sistem hidrolik yang terkumpul di bagian atas kontainer, dengan cara ini akan mudah dicheck apakah masih ada angin di dalam sistem hidraulik. Walaupun udara dari kontainer dapat masuk ke dalam selang yang terisi minyak rem, tapi tidak bisa masuk ke dalam nipel karena udara tidak bisa turun sendiri melewati minyak rem. Kita dapat melihat angin dari nipel berkumpul di bagian atas selang, tidak ada udara dari kontainer, lalu angin terdorong ke dalam kontainer oleh tekanan pedal.

Selang yang naik ke atas akan membantu mengeluarkan udara dari sistem hidrolik rem. Udara, uap, dan gas lainnya mempunyai sifat fisika berat jenis yang lebih ringan dari cairan. Udara, uap, dan gas-gas di dalam selang akan berusaha naik ke tempat yang lebih tinggi saat selang dimasuki oleh minyak rem. Maka udara, uap dan gas-gas tersebut akan 'berusaha sendiri' untuk keluar dari sistem hidrolik rem.

Teknik dengan saluran yang melengkung ini sering disebut juga sebagai sistem leher angsa (goose neck). Sistem ini juga diterapkan pada pompa air taman untuk membuang udara dari pompa dan pipa air.

Sebenarnya panjang selang tidak perlu sepanjang seperti pada foto di atas. Karena saya masih akan memakai selang tersebut untuk keperluan lain, maka selang tidak saya potong.

Untuk mencegah udara luar masuk ke dalam sistem hidrolik rem melalui celah-celah nipel, maka oleskan gemuk (grease) di sekitar nipel dan ujung selang yang terpasang pada nipel. Lihat foto di bawah, gemuk berwarna hijau dan ditunjuk oleh panah hijau. 


Jika selang dan penampung sudah siap, maka kendurkan kembali nipel sekitar 30 sampai 60 derajat. Lihat panah merah pada foto di atas, nipel yang kendur mengeluarkan minyak rem yang terlihat di dalam selang yang transparan. Minyak rem ini berwarna bening, dan akan dikuras dan diganti dengan minyak rem berwarna merah. Jika terdapat gelembung udara pada sistem hidrolik, maka minyak rem di dalam selang akan tampak berbusa atau berbuih. Gelembung udara juga akan tampak bergerak naik karena berusaha mencapai tempat yang lebih tinggi di dalam selang.

Pastikan tinggi minyak rem di dalam tanki reservoir, tambah minyak rem dengan yang baru. Di foto di bawah tampak minyak rem Prestone berwarna merah ditambahkan. Sebenarnya tinggi minyak rem merah sudah melebihi dari tinggi maximal. Tapi karena akan dikuras, maka minyak rem akan berkurang sendiri nantinya. 


Masuk ke kabin dan duduk di kursi pengemudi. Pastikan rem parkir tidak bekerja, agar semua silinder rem pada roda dapat bereaksi saat pedal rem diinjak, dan melepaskan udara dan kotoran yang terjebak di dalam silinder roda. Injak atau pompa pedal rem 5 kali, pedal akan terasa dalam karena minyak rem keluar dari nipel yang kendur. Tidak perlu menyalakan engine (dibaca: enjin), karena tekanan kaki sudah cukup untuk memompa pedal tanpa perlu bantuan engine vacuum. Tidak perlu membuka dan menutup nipel berkali-kali.

Jika minyak rem masih belum keluar, kendurkan lagi nipel sekitar 30 derajat. Nipel yang terlalu kendur akan menyebabkan minyak rem mengucur terlalu banyak dan mengosongkan tanki, juga menyebabkan udara mudah masuk dari sela-sela ulir nipel.

Setelah 5 kali pedal dipompa, periksa minyak rem dalam tanki reservoir, tambah jika sudah sampai level minimal. Periksa nipel, selang dan penampung minyak rem di roda yang dikuras minyak remnya. Pastikan tidak ada kebocoran pada selang, terutama pada sambungan antara selang dengan nipel. Perbaiki sambungan selang dan tambahkan grease jika ada tetesan minyak rem.

Jika semuanya tidak ada masalah, maka lanjutkan menginjak pedal rem dan pompa sebanyak 10-15 kali. Jangan lakukan tergesa-gesa. Jika terlalu banyak memompa, minyak rem di tanki reservoir bisa habis dan master cylinder akan mengisap udara. Jika master cylinder mengisap udara maka pembuangan angin akan lebih lama dilakukan.

Untuk rem mobil sedan biasanya memompa atau menginjak pedal rem 50-100 kali untuk setiap roda sudah dapat menguras minyak rem lama dan terganti dengan yang baru. Untuk pembuangan angin bisa agak lebih banyak memompanya, terutama setelah perbaikan besar pada master cylinder. Karena angin yang masuk ke dalam master cylinder harus berjalan ke semua pipa dan menuju silinder di roda-roda sebelum dapat keluar dari sistem hidrolik rem.

Foto di bawah memperlihatkan minyak rem yang dipompa dengan menginjak pedal rem berulang-ulang. Terlihat di dalam selang transparan, mula-mula keluar minyak rem berwarna bening bersama gelembung udara, ditunjuk dengan panah merah. Minyak rem dan udara tidak bisa kembali masuk ke nipel dan ke dalam silinder roda ataupun sistem hidrolik rem karena ada mekanisme katup pada master cylinder yang membuat master cylinder bekerja seperti pompa piston.


Lalu minyak rem berganti menjadi berwarna merah. Warna minyak rem yang berbeda berguna sebagai tanda untuk membedakan minyak rem baru dan minyak rem lama. Minyak rem Prestone berwarna merah tampak di foto di bawah memenuhi selang, dan tidak ada lagi kolom udara di dalam selang. 


Jika minyak rem sudah berganti dengan yang baru, tutup nipel dengan kunci pas. Jangan tutup terlalu kuat karena kunci pas dapat merusak kepala baut nipel. Panah merah pada foto diatas menunjukkan kunci ring pas (combination spanner), yang mana bagian kunci pasnya yang digunakan menutup nipel. Kunci pas dapat memegang kepala baut nipel walau selang masih terpasang pada nipel.

Lepaskan selang dan kencangkan nipel dengan kunci ring, jangan terlalu kencang karena akan macet dan sulit membukanya di kemudian hari. Minyak rem akan menutup setiap sela dan lubang kecil (pori-pori) guna mencegah rembesan, dengan berjalannya waktu nipel akan semakin kuat terpasang seperti lengket atau dilem. Foto di bawah memperlihatkan nipel dikencangkan dengan kunci pas ring, yang mana bagian kunci ring yang digunakan untuk mengencangkan nipel. 


Pasang kembali karet abu pada nipel, bersihkan dan lap semua komponen yang terkena minyak rem. Dengan bersih dan keringnya area yang terkena minyak rem maka akan mudah terlihat jika ada minyak rem yang menetes. Pasang roda, dan turunkan dongkrak. Jangan lupa untuk mengencangkan baut roda secara silang agar roda benar-benar sentris.

Video berikut memperlihatkan minyak rem di dalam selang. Mula-mula tampak keluar minyak rem berwarna bening dan banyak gelembung udara, lalu diikuti dengan minyak rem berwarna merah. Pada akhir video terlihat nipel ditutup dan selang dilepas. Jika anda tidak bisa membuka video ini, harap membuka di youtube: Buang angin rem oleh satu mekanik.



Lanjutkan ke roda terjauh kedua dari master cylinder, yaitu roda belakang kanan untuk posisi sopir di kanan seperti pada mobil di Indonesia. Selanjutnya roda depan kiri, dan terakhir roda depan kanan. Uji kendaraan anda dengan menjalankan dan rem mendadak untuk memastikan kinerja rem. Pedal akan terasa lebih tinggi jika udara dan minyak rem lama sudah terkuras habis, dan tidak terasa lunak seperti menginjak busa atau balon.

Minyak rem bekas jangan didaur-ulang, karena kotoran dan air dapat mengubah sifat minyak rem, walau secara visual terlihat masih bersih. Karena minyak rem harus membersihkan sistem hidrolik rem, maka minyak rem dibuat mempunyai sifat kimia seperti sabun, dapat melarutkan kotoran dan air, sehingga tidak dapat disaring. Minyak rem bekas dapat digunakan sebagai pembersih komponen, terutama komponen yang terbuat dari plastik dan karet yang tidak tahan minyak.

Jangan membuang minyak rem sembarangan karena dapat mencemari lingkungan, jika terminum dalam jumlah banyak dapat membahayakan kesehatan.






42 comments:

  1. Om.. saya mau donk diajarin buat iklan itu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. maksudnya iklan yang mana? iklan sitti atau amazon?

      Delete
  2. trims buat tipsnya pak,,semoga berkah untuk kita semua,,,,,Aamiin

    ReplyDelete
  3. ide bagus...terima kasih banyak

    ReplyDelete
  4. Terimakasih infonya, sangat detail dan jelas. Oia, apakah cara ini juga berlaku untuk mobil Eropa (Peugeot)?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berlaku untuk hampir semua sistem rem yang menggunakan hidrolik, alias menggunakan minyak rem. Dan tentu saja tidak berlaku untuk sistem rem pneumatik atau disebut juga rem angin.

      Delete
  5. thank infonya gan...smoga bermanfaat buat kita semua....

    ReplyDelete
  6. infonya sangat bermanfaat gan...di tunggu informasi lainnya ya...thanks

    ReplyDelete
  7. Masukanny udah ku coba om,
    Tapi rem mobil ku blum berfungsi juga. Salah dimana ini gan...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin ada kebocoran eksternal, coba check apakah ada minyak rem yang merembes di pangkal master silinder yang menandakan karet seal pistonnya bocor. Juga check rembesan minyak rem di silinder roda.

      Bisa juga kebocoran eksternal terjadi pada selang atau pipa, biasanya terjadi pada kendaraan yang sudah tua. Atau jika pipa dan selang tersebut pernah dibuka. Check pipa atau selang yang basah oleh minyak rem.

      Bisa juga terjadi kebocoran internal. Karet seal di master silinder bocor sehingga minyak rem kembali ke reservoir saat pedal diinjak, bukan mengalir atau ditekan ke silinder di roda-roda, Jika pedal rem diinjak, terjadi kenaikan level minyak rem di reservoir (minyak bertambah), maka dapat dipastikan terjadi kebocoran internal pada seal di master silinder.

      Jika tidak ada kebocoran maka minyak rem akan mengalir ke silinder di roda-roda, walau masih ada udara atau angin di dalam sistem hidraulik rem, pada saat pedal dipompa dan nipel angin dibuka. Hanya tekanannya lebih lemah dan alirannya lebih lambat. Level minyak rem di reservoir juga akan turun saat pedal dipompa berkali-kali.

      Jika sudah tidak ada angin, tekanan hidraulik akan jauh lebih kuat dan aliran minyak rem akan lebih deras saat pedal diinjak.

      Delete
  8. punya saya, baut nipel sudah aus gimana ya. kl buka di selain posisi ban kiri ada tidak mas, dan bisa apa engga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa saja membuka nipel di ban kanan belakang..Sebaiknya udara dibuang dari nipel yang paling jauh dari master cylinder, agar sebagian besar udara dan kotoran dikeluarkan. Kemudian dilanjutkan dengan nipel lainnya, sampai yang terakhir yang paling dekat dengan master cylinder.

      Delete
    2. tambahan: jika silinder kiri tersebut baru dibuka, misal: karetnya sealnya baru diganti, sehingga banyak angin terjebak di dalam silinder tersebut, maka harus diupayakan untuk melepas nipel yang aus tersebut.

      Delete
  9. Mantap pak, sudah saya coba dan berhasil. Terimakasih.

    ReplyDelete
  10. Mau tanya pak, apa kalo mau buang angin rem yang di roda depan sebelah kiri tapi lewat roda sebelah kanan bisa apa enggak pak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa tapi sulit. Kalau udaranya masih di dalam saluran depan kiri, masih bisa keluar jika dibuang dari rem depan kanan. Tapi kalau udaranya terjebak di dalam silinder rem depan kiri, biasanya sulit dikeluarkan, jadi harus membuka nipple di silinder rem kiri depan tersebut.
      Jika nipple sulit dibuka, maka bisa melakukan pembuangan angin dengan cara mengendurkan sambungan saluran. Perhatikan bahwa di ujung saluran rem di silinder di roda, ada sambungan yang mempunyai ulir sehingga bisa dikendurkan dan dikencangkan kembali. Pembuangan angin melalui sambungan saluran rem ini harus dilakukan oleh 2 orang sebagaimana buang angin secara biasa.

      Delete
  11. Inshaa Allah menjadi berkah, Aamiin.
    Terima kasih banyak, akan saya coba setelah makan siang hari ini :)

    ReplyDelete
  12. bagus cukup inspiratif, terima kasih

    ReplyDelete
  13. Dalam melakukan bleeding itu harus dua kali putaran ya / 1 nepel 2 kali?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau yang dimaksud berapa kali bleeding dilakukan, maka bergantung pada udara yang terkandung. Pedal rem akan terasa lebih berat saat ditekan jika udara sudah tidak ada.

      Delete
  14. Terima kasih atas ilmunya ya Pak! semoga menjadi berkah dan bermanfaat bagi kita.. Amiin!
    salam damai dari anak #Medan

    ReplyDelete
  15. penjelasanya detail bgt, nih org pakar bgt soal teknin, trim's ya bapak....

    ReplyDelete
  16. Sy br ganti master silinder roda belakang sebelah kanan. Sudah dicoba dibuang udaranya, tapi msh tetep ada gelembung udara. Tekanan pedal seperti nginjak balon. Injakan ke 3 atau 4 baru terasa keras.. kira2 apa yg hrs sy lakukan agar rem berfungsi kembali sprti pada umumnya.. terima kasih sebelumnya, smoga tetep sehat dan berkah ilmunya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Check mungkin ada kebocoran minyak rem, mungkin tidak sampai menetes tapi hanya rembesan yang keluar. Udara bisa masuk dari lubang rembesan tersebut.

      Bisa juga karena pedal master cylinder yang bocor di dalam. Dalam hal ini tidak ada minyak rem yang bocor keluar. Tekanan tidak bisa naik karena seal pada klep di pedal master cylinder bocor. Kadang ditandai dengan minyak rem di dalam reservoir naik meluap saat pedal ditekan. Minyak rem tidak masuk ke saluran dan menekan silinder-silinder pada roda, tapi tertekan kembali ke reservoir.

      Delete
  17. Cara buang oli rem dengan cepat.mobil truk mitsubishi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau truck tersebut menggunakan minyak rem, maka bisa menggunakan prosedur di atas. Walau komponennya tidak persis sama, tapi sama prinsipnya.

      Kecuali jika truck itu menggunakan rem angin (compressed air brake), sistem ini berbeda dengan yang dibahas di artikel di atas. Pada rem angin biasanya yang dikeluarkan adalah embun atau air yang terkumpul di tangki udara. Dengan cara menarik katup yang ada di bawah tangki, sehingga semua air keluar tertekan udara di dalam tangki.

      Delete
  18. Mau tanya ne pak.. kanapa karet rem pada roda belakang mobil keri selalu cepat aus? Minta solusinya trmh kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rem belakang biasanya paling jarang rusak dibanding rem depan. Karena rem depan bekerja lebih berat dari pada rem belakang. kalau yang dimaksud dengan karet rem adalah seal-nya, jika cepat bocor maka kemungkinan kualitasnya kurang bagus. Kalau yang dimaksud dengan karet rem adalah kampas rem pada sistem rem tromol, jika cepat aus kemungkinan setelannya terlalu tinggi sehingga selalu bergesek dengan tromol. Umumnya sekarang ini setelan rem belakang sudah otomatis saat rem tangan diaktifkan. Tapi kadang mekanisme otomatis tersebut rusak sehingga terpaksa disetel manual.

      Delete
  19. Artikelnya sangat membantu, sangat detail.. Semoga bisa bermanfaat untuk semua

    ReplyDelete
  20. Alhamdulillah, artikelnya sangat bermanfaat. Sukses selalu buat Anda.

    ReplyDelete
  21. Terima kasih atas tutorialnya yang mendetil. Sudah saya praktekkan utk mobil Avanza. Sekali coba sukses!

    ReplyDelete
  22. Wuuih niat banget untuk penjabaran detailnya, ane tiap 20000 km pasti kuras minyak rem caranya persis seperti diatas, cuma karena menguras dan dikerjakan 2 orang, dibantu istri saya(bukan istri tetangga apalagi selingkuhan), istri bagian injak rem, saya awasi minyak rem yang di kuras , jika warna sudah tidak hitam dan berganti warna merah cerah nepel saya kencangi .
    Gimana bagusnya yang di pipa rem apa mesti di ganti juga minyaknya, kan pipa panjang habisnya agak banyak , baiknya gimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebaiknya yang di pipa juga dikuras, sampai keluar dari nipel minyak rem yang warnanya dan bersihnya sama dengan minyak rem baru. Jadi bukan cuma yang di reservoir yang dikuras. Memang jadi lebih mahal biaya minyak remnya, tapi lebih aman dan mencegah kerusakan karet seal yang akan butuh anggaran lebih mahal lagi.

      Delete
  23. Salam kenal dan salam persahabatan...
    Saya baru selesai servis kaliper rem.. Begitu semua sudah siap... Tanpa ada proses apa pun lagi... Mobil saya hidupkan dengan tujuan mau mencoba.. Begitu mobil sudah jalan.. Saya injak pedal rem.. Plong.. Tidak ada sedikit pun rem nya terasa.. Apa yang harus saya lakukan lagi.. Supaya rem nya pulih seperti dulu lagi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang begitu kalau ada udara di dalam sistem hidrolik rem, karena udara bisa dikompresi seperti menekan balon, sedangkan cairan (minyak rem) tidak bisa. Maka harus dilakukan buang angin sebagaimana dijelaskan di artikel.

      Delete
  24. Mau tanya klo baut nepel yg blkang patah semua apa bisa buang angin dri baut nepel depan. Trus bagaimana solusi nya untuk baut nepel yg patah, apa bisa? Trimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jika nepel angin tidak bisa dibuka atau patah. Buang angin biasanya bisa dilakukan dengan mengendurkan pipa atau selang pada piston rem di roda. Cara ini harus dilakukan oleh dua orang, satu orang memompa pedal dan satu lagi mengendurkan dan menutup selang / pipa rem. Minyak rem yang terbuang biasanya cukup banyak, karena angin lebih sulit keluar.

      Sebaiknya nepel yang patah dilepas agar bisa buang angin sesuai prosedur. Nepel dikendorkan dengan menggunakan bolt extractor. Alat tersebut mirip mata bor (drill bit) tapi dengan ulir kiri atau kebalikan arah jarum jam.

      Nepel perlu dibor sedikit agar extractor dapat dimasukkan. Lalu extractor diputar ke kiri agar semakin dalam masuk, sambil berusaha memutar nepel ke kiri agar kendor.

      Sebelumnya nepel perlu dipukul agar karat pada ulir retak dan terlepas. Kadang juga perlu dipanasi dan didinginkan agar memuai dan menyusut sehingga melepas karat dan tidak macet lagi.

      Bisa juga dengan cara las listrik nepel patah untuk disambung dengan baut atau mur, agar nepel dapat diputar dan dikendorkan dan diganti baru.

      Jika menggunakan cara pemanasan, maka sebaiknya karet seal piston diganti baru, karena bisa rusak kena panas.

      Delete

  25. Also some people will have radon or pest inspections performed within the same way.
    HVAC Woodstock GA

    ReplyDelete
  26. Mohon arahan om, sy baru ganti kampas rem depan, rem jd lengket, semakin sering pedal di injak semakin lengket. Kekurangannya dimana ya om, mobil sy pakai abs, apakah ganti seal kit califfer sdh pasti menyelesaikan masalah. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemungkinan macet karena kotoran. Piston di caliper kotor sehingga perlu dibersihkan, dan diganti sealnya walau tidak bocor, karena biasanya rusak jika dibuka.

      Juga caliper pin (slider pin) perlu dibersihkan, diberi sedikit pelumas grease, jika perlu karet abu (boot) diganti. Pin ini biasanya ada 2, memegang komponen caliper kiri dan kanan agar kampas (pad) bergeser (slide) menjepit cakram (disc) saat pedal diinjak. Dan kampas akan meregang saat pedal rem dilepas, sehingga cakram berputar bebas kembali.

      Biasanya caliper seal kit sudah cukup komplit isinya untuk satu caliper. Kadang diberi bonus grease khusus caliper agar grease itu tidak merusak seal dan karet boot caliper.

      Delete
  27. keren tips nya, terimakasih banyak

    ReplyDelete

Your positive comment will be highly appreciated to improve this site