Matched Content

Thursday, April 23, 2015

Different Surface Tensions Create Marangoni Effect



This video shows pepper powders are spread on top of red colored water surface at center of a basin. A small amount of dish-washing soap is introduced into the water. Soapy water has lower surface tension then pure water. We can see water flows from lower surface tension to higher surface tension, as pepper powders spread. This phenomena is called Marangoni effect.

Click here , to see Marangoni effect propels a model boat to sail for about 33 meters distance in 8 minutes 44 seconds. That model boat can sail in straight line and even can take u-turn smoothly, just like the boat knows where to go. Shown in below photo the self-propelled red boat is about to take u-turn after sailing for about 520 centimeters or about 17 feet.




The book is also available on Google Play or go to below address:



In below video, water level height is very low, only about 1-2 millimeters. Because of that, we can see lighter red color at the center as water level is lower on that area. Water tends to accumulate at area with higher surface tension. Then the red color back to homogen when no more different surface tension, when no more Marangoni effect.

Diagonal lines inside basin are measuring in centimeters, we can see there are markings for 5, 10, 15, and 20 centimeters. Also there is measuring tape at the bottom. Therefore we can easily estimate current flow for every second.

We are now polluting air by burning fossil fuels. If only the soap will not pollute the water, if only the effect more powerful and more efficient, could it become an alternative energy source?





Some soaps have been tested for propellant, such as: 
· Johnson’s baby top-to-toe wash 
· Cussons Kids Shampoo energize melon 
· Sunlight dish wash 
· Biore Body Foam Pure Mild 
· So Klin Higinis Putih detergent 
· Dove body wash 
· Mustika Ratu Rose Mawar Bath And Shower Gel


Perbedaan Tegangan Permukaan Menimbulkan Efek Marangoni

Video ini diatas memperlihatkan bubuk lada tersebar di atas permukaan air berwarna merah di tengah baskom. Sejumlah kecil sabun cuci piring dicampurkan ke dalam air. Air sabun memiliki tegangan permukaan yang lebih rendah dari air murni. Kita bisa melihat air mengalir dari daerah bertegangan permukaan rendah ke daerah bertegangan permukaan yang lebih tinggi, saat serbuk lada menyebar. Fenomena ini disebut efek Marangoni.

Klik disini, untuk melihat efek Marangoni mendorong model perahu sehingga berlayar sejauh sekitar 33 meter dalam waktu 8 menit 44 detik. Model perahu dapat berlayar lurus dan bahkan dapat berbelok di tikungan U, sepertinya perahu tahu ke mana harus pergi. Di foto kedua diatas terlihat perahu merah yang dapat bergerak sendiri sedang berbelok di tikungan U setelah berlayar sejauh sekitar 520 sentimeter atau sekitar 17 kaki.

Lihat video diatas, tinggi muka air sangat rendah, hanya sekitar 1-2 milimeter. Karena itu, kita bisa melihat warna merah terang di tengah saat tinggi air menjadi lebih rendah pada daerah itu. Air cenderung menumpuk di daerah dengan tegangan permukaan yang lebih tinggi. Kemudian warna merah kembali homogen saat tidak ada perbedaan tegangan permukaan, saat tidak ada lagi efek Marangoni.

Garis diagonal di dalam baskom mengukur dalam sentimeter, kita bisa melihat ada tanda-tanda untuk 5, 10, 15, dan 20 sentimeter. Juga ada pita pengukur (meteran) di bagian bawah. Sehingga dapat dengan mudah diperkirakan kecepatan aliran arus untuk setiap detik.

Sekarang kita membakar bahan bakar fosil sehingga membuat polusi udara. Jika saja sabun tidak akan mencemari air, jika saja efek Marangoni lebih kuat dan lebih efisien, bisakah hal ini menjadi sumber energi alternatif?

Buku tentang kapal sabun cantik berwarna-warni ini tersedia di Google Play dengan alamat berikut: