Arachis pintoi, yang umumnya dikenal sebagai Kacang Pinto atau Kacang Landep, Kacang Hias. Sejenis kacang-kacangan tropis yang membentuk anyaman tikar padat dan rendah, biasanya dapat tumbuh hingga setinggi 10 hingga 20 cm. Daunnya tersusun atas empat helai anak daun berbentuk lonjong, dan bunganya berwarna kuning pucat hingga kuning lemon, menyerupai bunga kacang tanah kecil.
Lihat foto-foto landep saya yang beresolusi tinggi, juga foto tanaman lainnya, di Shutterstock.
• Asal dan Distribusi:
Berasal dari Amerika Selatan, khususnya Lembah Amazon di Brasil, tanaman ini telah diperkenalkan dan dibudidayakan di wilayah tropis lainnya karena kemampuan beradaptasinya.
• Kegunaan :
Arachis pintoi dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, termasuk sebagai padang rumput, penutup tanah, dan sebagai tanaman hias. Sebagai penutup tanah, tanaman landep ini dapat mencegah tumbuhnya gulma setelah 3-4 bulan ditanam, bahkan bisa lebih efektif daripada herbisida. Dapat mengurangi erosi, dan mejaga kelembaban tanah. Ia juga digunakan dalam beberapa budaya untuk ritual dan upacara, melambangkan harapan dan kegembiraan, dan dianggap sebagai jimat pembawa keberuntungan.
Sebagai tanaman leguminosa, kacang hias memiliki kemampuan untuk mengikat nitrogen dari udara dan menyimpan nitrogen di dalam tanah, yang bermanfaat untuk kesuburan tanah.
• Pertumbuhan Umumnya :
Tanaman ini merupakan legum atau tumbuhan polong yang merambat dan membentuk tunas, yang dapat membentuk hamparan yang padat. Mirip dengan kacang tanah, setelah penyerbukan, tangkai bunga memanjang dan tumbuh di dalam tanah untuk menghasilkan polong di bawah tanah.
Menyukai sinar matahari, setidaknya 60% per hari. Tanah yang lembab tapi tidak becek atau berdrainase yang baik.
Menyebar dengan rizoma atau batang bawah tanah horizontal yang tumbuh terus menerus yang mengeluarkan tunas lateral dan akar secara berkala.
Landep dapat diperbanyak dari biji. Tapi biasanya diperbanyak dengan cara stek batang. Karena metode perbanyakan stek lebih efektif dan lebih cepat dibandingkan menggunakan biji. Caranya adalah:
• Pilih batang yang sehat dan tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
• Potong batang sepanjang 10-15 cm dengan pisau tajam.
• Buang daun pada bagian bawah stek, agar mengurangi penguapan air di saat akar belum tumbuh.
• Tanam stek pada media tanam yang lembab dan gembur.
• Jaga kelembaban media tanam dan berikan naungan hingga stek berakar.
• Pindahkan stek yang sudah berakar ke pot atau lahan yang lebih luas, biasanya daun baru juga sudah bermunculan.
Jika belum lebat dan padat, landep kadang kalah dengan tanaman lain seperti rumput, ilalang, lumut, dan gulma lainnya. Sehingga tananam lain yang mengganggu perlu dicabut. Jika landep sudah lebat dan padat, maka tanaman lain biasanya akan kalah.
• Perawatan :
Tanaman ini dikenal karena ketangguhannya dan perawatannya yang mudah. Bisa disiram air sekali seminggu, agar tanah lembab, tidak kering, tapi juga tidak becek. Toleran terhadap lalu lintas pejalan kaki, dan tidak memerlukan pemangkasan intensif. Cocok untuk area di antara batu pijakan jalan setapak atau sebagai pengganti rumput untuk menutup tanah.