Pages

Friday, June 28, 2013

Laju Penguapan Air Per Luas Permukaan


Laju penguapan setiap meter luas permukaan air per detik (evaporation flux) dapat dihitung dengan menggunakan rumus dari Irving Langmuir.

Satuannya adalah kg/m2/sekon. Jika laju penguapan tersebut hanya dalam satuan kg/m2, tidak per sekon, maka disebut sebagai evaporation rate.

Rumus ini juga dikenal sebagai persamaan Hertz–Knudsen, atau Knudsen-Langmuir.

Sebenarnya rumus tersebut digunakan oleh Irving Langmuir untuk mengukur tekanan uap dengan mengukur tingkat penguapan, pada artikel ini rumus tersebut digunakan secara terbalik yaitu untuk mengetahui laju penguapan dengan tekanan uap yang sudah diketahui.

Menurut Irving Langmuir, jumlah molekul-molekul air yang hilang karena penguapan adalah sama dengan jumlah molekul-molekul uap air di udara yang menabrak permukaan air saat terjadi kesetimbangan. Dalam kesetimbangan, laju penguapan dan laju kondensasi akan sama.



Keterangan:

dM/dt= laju aliran massa (kg) pada luas tertentu (m-2) dalam satu detik (sekon, s-1), sehingga satuannya adalah kg/m2/s.

Pv = tekanan uap pada temperatur tertentu, atau tekanan titik didih pada temperatur tertentu, dalam satuan pascal (pa).

Pp= tekanan parsial uap zat tersebut pada campuran gas, misal tekanan uap air di udara pada temperatur tertentu, dalam satuan pascal (pa).

m = berat molekul air (0,01801528 kg/mol).

R = konstanta gas ideal atau konstanta Mendeleev = 8.314 Joules/(mol Kelvin).


Dari rumus dapat dilihat bahwa jika tekanan uap (Pv) lebih besar dari tekanan parsial (Pp) maka akan terjadi penguapan atau evaporasi. Sebaliknya jika tekanan parsial (Pp) lebih besar dari tekanan uap (Pv) maka akan terjadi pengembunan atau kondensasi.

Rumus Langmuir tidak menghitung faktor kecepatan angin di permukaan air. Rumus Langmuir menggunakan parameter tekanan dan temperatur saja, untuk menghitung laju penguapan dan pengembunan melalui permukaan air.



Bus Udara Transportasi Masa Depan saran solusi transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tanggerang, yang cepat, bebas macet dan banjir. Helikopter Mil Mi 26 daya angkut 90 penumpang membuat ongkos ticketnya jadi terjangkau. Estimasi Rp 200.000 Bogor-Jakarta, Rp 100.000 Depok-Jakarta.

Contoh perhitungan
Misalnya rumah Anda mempunyai kolam renang dengan luas permukaan air 100 meter persegi, temperatur 30 derajat Celsius, berat molekul air kolam adalah 0.018 kg/mol. Diketahui kelembaban udara sekitar 55%. Perlu dihitung berapa banyak air yang menguap setiap detiknya.


Beberapa cara menentukan tekanan uap pada suatu temperatur
Tekanan uap (vapor pressure, Pv) juga disebut sebagai titik didih (boiling point), dimana suatu zat cair atau zat padat dengan temperatur tertentu akan mendidih jika diberi tekanan tertentu. Air akan mendidih pada temperatur 30 derajat celsius jika tekanannya dikurangi atau divakum, lihat videonya disini.

Tekanan dimana air mendidih dapat dihitung dengan rumus Antoine berikut: 



dengan P adalah tekanan dalam satuan Torr, dan Tb adalah temperatur dalam celsius.

Untuk temperatur 30 derajat celsius akan didapat log10 P sama dengan 31.74 Torr. Karena pada rumus Langmuir tekanan uap (Pv) dalam satuan pascal maka nilainya menjadi 4,231.68 pascal.

Tekanan uap juga dapat diestimasi dengan diagram Psychrometric di bawah. Caranya dengan mencari rasio kelembaban (kg/kg') di diagram Psychrometric dengan suhu 30 derajat celsius dan kelembaban 100%, dan didapat nilai rasio kelembaban sebesar 0.027 kg/kg'. Cara membaca diagram Psychrometric dijelaskan di bawah. Maka tekanan uap (Pv) adalah:

Pv =  x / (0.62198 + x) * (tekanan atmosfir, 101325 pa)
= 0.027 / (0.62198 + 0.027) * 101325
Tekanan uap = Pv = 4215.5 pascal

Untuk crosscheck tekanan uap bisa membandingkan ke Boiling Point Calculator, didapat hasilnya adalah 4128 pascal yang agak sedikit berbeda, mungkin karena pembulatan.


Menghitung tekanan parsial (Pp) uap air di udara
Dari tabel Psychrometric didapat bahwa untuk udara dengan temperatur 30 derajat Celcius dan kelembaban 55%, didapat rasio kelembaban x = 0.015 kg/kg' (kg air / kg udara kering, atau gr air / gr udara kering).


Cara membaca diagram Psychrometric adalah dengan mencari temperatur 30 celcius pada bagian bawah, tarik panah ke atas sampai bertemu garis kelembaban 55%, lalu tarik garis ke kanan yang akan menunjukkan rasio kelembaban (x).

Dari data rasio kelembaban dapat dihitung tekanan partial uap air pada udara;

Tekanan partial = Pp = x / (0.62198 + x) . (tekanan atmosfir, 101325 pa)
= 0.015 / (0.62198 + 0.015) . 101325
Tekanan partial = Pp = 2386.064 pascal


Menggunakan rumus Irving Langmuir
Dengan temperatur 30 derajat Celsius yang sama dengan 30 + 273.15 = 303.15 derajat Kelvin. Untuk kelembaban udara 55%, maka kalkulasi dengan rumus Irving Langmuir akan tampak sebagaimana di bawah ini:


Dengan tekanan parsial 2386.064 pascal, maka laju penguapan akan menjadi 1.97 kg/m2/s, ini adalah penguapan maximum yang dapat terjadi pada kondisi tersebut. Sehingga untuk luas permukaan air kolam renang 100 meter persegi, air akan menguap sebesar 197 kg per detik. Dengan massa jenis air 1kg/liter maka volume air menguap adalah 197 liter per detik.

Tapi pada kenyataanya penguapan aktual lebih rendah, yaitu sekitar 1/100.000 sampai dengan 1/1.000.000 lebih kecil dari perhitungan. Hal ini karena adanya lapisan uap air pada permukaan air kolam, yang mendekati kondisi uap jenuh. Sehingga penguapan jauh lebih kecil. Sebagaimana dikutip dari buku Frank E. Jones berjudul Evaporation of Water With Emphasis on Applications and Measurements. Jones mengutip pendapat tersebut dari De Boer dalam buku The Dynamical Character of Adsorption.

Dalam buku Jones juga tercantum bahwa penguapan air laut di wilayah tropis adalah sekitar 2 meter per tahun, atau sekitar 5.5 mm per hari. Sebagaimana dikutip dari tulisan Patrick Paroline penguapan air kolam sekitar 1/4 - 1/2 inchi per hari, atau sekitar 6,4-12,7 mm per hari.


Bagaimana jika kelembaban udara meningkat?
Laju penguapan akan semakin lambat jika udara mengandung uap air, atau terdapat tekanan parsial uap air di udara.  Begitu air kolam menguap, maka udara di permukaan kolam segera menjadi jenuh alias kelembaban mencapai 100% sehingga mengurangi laju penguapan menjadi nol. Jika permukaan kolam tertiup angin yang menyapu udara lembab di permukaan air kolam, maka laju penguapan akan meningkat.

Saat udara sudah jenuh dengan uap air, maka tekanan uap air akan sama dengan tekanan parsialnya di udara, sehingga laju penguapan akan sama dengan laju pengembunan sebagaimana yang dinyatakan oleh Irving Langmuir.

Jika tekanan parsial lebih besar dari tekanan uap air, maka hasil perhitungan akan negatif yang mengindikasikan bahwa terjadi pengembunan atau kondensasi uap air dari udara menuju kolam renang, dan air kolam akan bertambah. Contoh jelas dari kondisi ini adalah saat di pagi hari, suhu udara yang menjadi dingin menjadi sangat jenuh air dan menyebabkan pengembunan.


Apa yang terjadi jika tekanan udara adalah 0 atau vakum? 
Untuk menambah wawasan mari kita coba menghitung laju penguapan jika tidak ada tekanan atmosfir alias vakum. Jika tekanan atmosfir berkurang hingga vakum, maka tekanan parsial uap air di udara pada saat itu adalah nol alias tidak ada uap air, akan terjadi penguapan maximal.


Sehingga didapat laju penguapan tiap meter persegi per detiknya adalah 4.51 kg/m2/s, ini adalah penguapan maximum yang dapat terjadi pada kondisi vakum tersebut. Penguapan akan berkurang jika area diatas permukaan air dipenuhi oleh uap, penguapan akan menjadi nol jika area diatas permukaan air sudah jenuh uap atau terdapat tekanan partial yang maximal diatas permukaan air.

Video air mendidih pada temperatur sekitar 28 - 30 derajat celcius dengan cara mengurangi tekanan udara atau divakum, silahkan lihat disini.

Sistem satuan akan sangat membingungkan pada perhitungan yang menggunakan rumus-rumus turunan sebagaimana diatas. Untuk itu konversi satuan berikut bisa membantu:

1 atmosfir = 101325 pascal = 14.69595 psi = 29.92126 inches hg = 760 mm hg = 760 torr

Temperatur Fahrenheit ke Celsius: (°F - 32) x 5/9 = °C

24 comments:

  1. maaf mau nanya yaa, Temperatur ( T ) yang diukur itu Temperatur udara diatas air atau Temperatur air nya? terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
  2. Mempermudah proses perhitungan

    [url=http://downloads.ziddu.com/download/24960575/Aplikasi-Diagram-Psychrometrics-1.rar.html]Aplikasi Diagram Psychrometrics[/url]

    Atau

    http://teknikpustaka.blogspot.com/2015/08/aplikasi-diagram-psychrometrics.html?m=1

    ReplyDelete
  3. min boleh tau daftar pustakanya ga?soalnya penulisan saya ga boleh ngambil dapus dari blogspot

    ReplyDelete
    Replies
    1. salah satu artikel yg membahas dapat dilihat di:
      http://bado-shanai.net/Map%20of%20Physics/mopLangmuirEvaporation.htm

      Delete
  4. Saya bekerja sebagai teknisi yang mengatasi kebocoran kolam renang .SOP saya dikatakan kola tidak bocor jika penurunan air nya kurang dari 0,6cm arti nya itu hanya karna penguapan .
    Pertanyaan saya apakah setiap kolam penurunan air terhadap penguapan air sama sedangkan ukuran nya berbeda beda . mohon di bantu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin maksudnnya 0.6 cm per hari? Secara teoritis kolam renang airnya menguap sehingga terjadi penurunan level sekitar 1/4 sampai 1/2 inci per hari, atau sekitar 6.4 sampai 12.7 mm per hari. Tergantung kondisi setempat: temperatur, kelembaban udara, kecepatan angin, dll. Ukuran luas kolam berpengaruh terhadap volume air yang menguap, semakin luas kolam semakin banyak volume air yang menguap. Tinggi kolam tidak mempengaruhi volume penguapan air, luas muka air kolam yang mempengaruhi volume penguapan.

      Karena rumus volume adalah luas alas dikalikan tinggi, atau luas muka air dikalikan dalamnya kolam. Maka angka kelajuan penguapan tersebut hanya berpatokan pada penurunan level atau tinggi air saja, yaitu sekitar 6.4 sampai 12.7 mm penurunan per hari, dan bisa dijadikan konstanta yang cukup bisa diterapkan untuk berbagai bentuk kolam.

      Delete
  5. min mohon petunjuk dari data di atas dapat di artikan untuk luasan kolam sebesar 100 m2 dengan penguapan 197 liter/detik maka dapat diartikan sebagai 0.197 cm tiap detik kehilanhgan air akibat penguapan. apakah seperti itu arti dari perhitungan di atas?
    bagaimana bila rata2 terjadi penguapan dalam 1x24 jam akan sangat besar penurunan kolamnya, padahal dari comment di atas rata2 penuruna kolam dalam 1 hari 6.4 sampai 12.7 mm
    mohon petunjuk untuk arti dari hasil perhitungan di atas terimakasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nilai penguapan real memang jauh lebih kecil 1/100.000 sampai 1/1.000.000 dari perhitungan tersebut. Sebagaimana ditulis oleh Frank E Jones dalam bukunya Evaporation of Water With Emphasis on Applications and Measurements yang mengutip pendapat dari de Boer: hal ini karena adanya lapisan uap yang mendekati jenuh di atas permukaan air. Menurut saya buku tersebut cukup baik penjelasannya.

      Beberapa situs lain juga membahas tentang penguapan air, di antaranya:
      https://www.engineeringtoolbox.com/evaporation-water-surface-d_690.html

      Rumus Hertz–Knudsen atau Knudsen-Langmuir
      https://en.wikipedia.org/wiki/Hertz%E2%80%93Knudsen_equation

      Koefisien penguapan air
      https://www.researchgate.net/profile/Ian_Eames/publication/222153296_The_evaporation_coefficient_of_water_A_review/links/5ab0d538458515ecebeb79fd/The-evaporation-coefficient-of-water-A-review.pdf

      Persamaan Hertz-Knudsen pada penguapan cairan
      http://www.ifpan.edu.pl/ON-2/on22/publicatfree/2015mdtest.pdf

      Sedangkan link yang lama ke situs Bado-Shanai ternyata sudah terputus

      Delete
  6. maaf min mau tanya, untuk penguapan air laut dalam sehari brp volume yang menguap min, maaf blm paham min maksud satuan mm perhari diatas itu menunjukan satuan panjang atau volume min

    ReplyDelete
    Replies
    1. Satuan tersebut adalah untuk perubahan tinggi permukaan air atau level, yang menurun sebagai akibat peguapan.

      Delete
  7. min, tau rumus ini gak?

    pa + pm - pv (untuk mencari tekanan total). Kenapa pv menjadi faktor pengurang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tampaknya itu adalah penerapan atau turunan dari rumus Bernoulli

      P1 + q + pgh = P2 + pgz = konstan

      Biasanya rumus ini diterapkan pada aliran pada pipa yang berbeda-beda diameternya.

      Prinsipnya adalah tekanan total dalam pipa adalah tekanan karena ketinggian (pgh atau pgz).
      Ditambah tekanan statik (P1 dan P2) akibat: atmosfir, pompa, standby pressure, dll..
      Ditambah tekanan dinamik (q = 1/2 p.v.v) sebagai akibat kecepatan aliran. Atau pv pada rumus Anda.

      Semakin cepat aliran maka tekanan statik akan semakin berkurang. Karena energi dari tekanan statik berubah jadi energi kecepatan atau energi kinetik.

      Prinsip ini diterapkan pada: venturi, karburator, pengabut, atomizer, semprotan nyamuk atau cat, spray gun, dll..Dimana kecepatan aliran udara membuat tekanannya berkurang dan digunakan untuk mengisap cairan. Itulah sebabnya kadang ditulis negatif pada rumus.

      Penerapan lain diantaranya adalah: sayap pesawat terbang (airfoil), baling-baling (propeller), turbin, perahu layar, pada olahraga lintasan bola berbelok karena bola dipuntir (misal tendangan pisang sepakbola), karena terjadi perbedaan kecepatan aliran diantara dua sisi, dll..

      Detail rumus Bernoulli bisa dibaca di: https://en.m.wikipedia.org/wiki/Bernoulli%27s_principle

      Delete
  8. Terimakasiii untuk rumus dan penjabarannya. Sungguh sangat bermanfaat dan mudah dimengerti. Tetapi sepertinya nilai Pp dan Pv, sebelum di masukan ke rumus, harus di substitusi ke Kg/m2. Terimakasih

    ReplyDelete
  9. Pv = x / (0.62198 + x) * (tekanan atmosfir, 101325 pa)
    = 0.027 / (0.62198 + 0.027) * 101325

    kalo boleh tau gan referensi untuk rumus ini dari mana ya gan saya mencari di wiki vapor preasure tidak menemukan. terimakasih sudah membantu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba check di
      https://www.engineeringtoolbox.com/humidity-ratio-air-d_686.html

      Delete
  10. Halo Min, mau tanya, klo saya mau menguapkan air sebanyak 3200 liter air dengan suhu Rata2 di 33-34C siang hari dan 25-27 C malam hari, maka butuh luas penampang brapa m2 ya, terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf pertanyaan kurang lengkap. Tidak mencantumkan berapa lama air tersebut harus menguap sampai habis. Juga tidak mencantumkan tinggi muka air dari dasar, atau kedalaman air.

      Saya asumsikan kedalaman air adalah 10 cm, dan bentuk kolam bujur sangkar. Sehingga lebar dan panjang kolam adalah akar (3200 x 100) = 567 cm = 5.67 meter.

      Sebagaimana tercantum di artikel: jika menggunakan asumsi dari buku Jones di mana air kolam menguap 5.5 mm per hari di daerah tropis. Dengan kedalaman 10 cm = 100 mm, maka dibutuhkan sekitar 100/5.5=18.2 hari agar air habis menguap.

      Semakin lebar kolam maka semakin dangkal air, maka semakin cepat air habis menguap. Ini mirip dengan kolam pengering (drying bed) atau tambak air laut untuk membuat garam. Selain karena panas, penguapan juga akan lebih cepat jika muka air tertiup angin, dan jika air dipompa menyebar ke udara dengan water sprinkler.

      Delete
  11. Izin bertanya Pak, apakah bisa menghitung berapa lama air laut bisa menjadi tawar saat air laut tersebut dibendung?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf, setahu saya kalau air laut dibendung, maka akan menguap sehingga bertambah asin. Jika terus menguap maka air akan habis, dan yang tersisa adalah garam. Sebagaimana prinsip pembuatan garam. Garam tidak bisa mengendap, karena larut dalam air membentuk larutan. Bukan membentuk campuran, seperti air yang tercampur debu, yang mana bagian padat dari campuran (debu) bisa mengendap.

      Delete
  12. maaf mau tanya, kolam renang dalam rumah masih masih ada reaksi penguapan ngga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung pada temperatur dan aliran udara. Jika temperatur rendah, maka penguapan akan minimal. Dan jika sedikit ventilasi, maka uap air tidak keluar ruangan, kembali mengembun ke kolam.

      Delete

Your positive comment will be highly appreciated to improve this site