Matched Content

Monday, June 25, 2012

Panduan Memilih Dan Membeli Kamera Digital


Kamera foto masih tetap popular walau kamera video dengan teknologi tinggi sudah dapat diperoleh dengan harga terjangkau. Fenomena yang aneh kalau kita menimbang secara logika. Tapi jika dilihat dari sisi seni, fenomena ini tetap dapat diterima. Seni fotografi tidak bisa digantikan video, walau gambar video sangat mirip kejadian aslinya yaitu bergerak dan bersuara.

Saya menggemari dan mempelajari fotografi sebagai hobby sejak dibangku SMA. Beberapa foto hasil jepretan saya dipublikasikan di blog ini dengan label "intermezzo".

Bagaimana cara memilih kamera yang tepat? Pertama-tama pertimbangkan dulu kebutuhan anda. Apakah anda butuh gambar bergerak dan bersuara atau gambar video, atau cukup mengabadikan momen dengan kamera foto.

Saya sendiri lebih suka memakai kamera video terutama saat mengabadikan peristiwa atau momen yang berlangsung secara kontinu, seperti acara perkawinan, ulang tahun, kegiatan olah raga, dan lain-lain. Momen tersebut berlangsung secara cepat dan kontinue dan kita tidak dapat mengabadikan satu persatu. Jadi dengan menggunakan kamera video, peristiwa yang sedang berjalan dapat diabadikan setiap momennya. Lalu diputar-ulang (replay) untuk dicari momen mana yang paling bagus. Dengan mencari momen yang terbaik maka dapat ditemukan frame yang dapat dijadikan foto dengan momen terbaik. Beberapa kamera foto digital juga dapat merekam video dengan kualitas sangat baik dan panjang rekaman sampai beberapa jam.

Saat ini berbagai jenis kamera digital tersedia di pasaran dengan harga sangat terjangkau. Bahkan kamera digital sudah digabungkan dengan perangkat lain seperti ponsel dan komputer tablet.


Jenis Kamera Foto
Ada tiga jenis kamera foto yaitu: pocket, prosumer, dan DSLR (Digital Single Lens Reflex). Jika anda bermaksud membawa-bawa kamera dengan mudah kemanapun anda pergi, maka jenis pocket (saku, kantong) cocok untuk anda. Kamera jenis pocket berukuran kecil dan mudah disimpan di kantong. Beratnya ringan dan tidak memberatkan kantong. Harganya pun tidak memberatkan kantong anda. Oleh sebab itulah disebut pocket camera.

Bagi anda yang ingin membuat foto yang canggih dengan teknik tinggi, maka kamera DSLR cocok bagi anda. Anda dapat mengganti lensa kamera dengan berbagai jenis lensa agar sesuai dengan setiap momen yang akan diabadikan. Foto yang dihasilkan mempunyai tingkat ketajaman yang tinggi mencapai 36.3 megapixel sehingga dapat diperbesar sampai ukuran poster, bahkan bisa lebih besar lagi untuk foto dinding.Kamera SLR dapat mempunyai berbagai fitur dan setelan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda, seperti setelan: kecepatan rana, bukaan diafragma, ISO, dan lain-lain. Berbagai asesoris untuk kamera DSLR tersedia untuk setiap kebutuhan pemotretan agar dapat menghasilkan foto terbaik.

Sebutan Single Lens Reflex (refleks lensa tunggal) digunakan pada kamera di mana jendela bidik (viewfinder) melihat melalui lensa yang sama dengan lensa yang digunakan untuk memotret atau disebut Single Lens. Hal ini berguna agar foto yang dihasilkan sama persis dengan pemandangan yang dilihat saat membidik kamera. Dulu kamera SLR menggunakan cermin agar pandangan melalui lensa dapat dipantulkan (refleksi) ke jendela bidik. Cermin akan bergerak cepat melipat ke atas saat foto diambil, agar tidak menghalangi cahaya dari objek dan lensa menuju film, gerakan cermin ini seperti gerakan refleks. Dari sinilah istilah Single Lens Reflex bermula. Lalu karena film berganti dengan sistem digital, maka ditambahkan kata tersebut menjadi Digital Single Lens Reflex atau DSLR. Kamera tipe SLR dapat diganti lensanya dengan berbagai tipe, dan jendela bidik selalu melihat dari lensa yang sama dengan lensa untuk pemotretan. Sekarang SLR digital (DSLR) tidak lagi menggunakan cermin pemantul yang dapat bergerak cepat. Hanya ada layar pada jendela bidik dan layar besar yang menerima gambar melalui lensa pemotretan. Sekedar opini: mungkin namanya sudah bisa diganti menjadi 'kamera yang dapat ditukar lensanya' (Digital Interchangeable Lens camera). Gambar di bawah adalah kamera DSLR yang tersedia di Amazon.




Sedangkan jenis prosumer adalah tipe dengan kemampuan diantara pocket dan DSLR. Harganya masih terjangkau dan dilengkapi dengan lensa zoom yang cukup canggih dan fitur-fitur yang melebihi jenis pocket. Di bawah ini adalah kamera-kamera digital yang harganya cukup terjangkau dari Amazon.




Ada jenis kamera yang dinamakan Compact System Camera (CSC). Jenis ini menggabungkan kamera saku dengan DSLR, mungkin bisa dimasukkan dalam golongan prosumer. Kamera CSC dapat diganti lensanya seperti kamera DSLR. Nama lain dari kamera CSC adalah kamera tanpa cermin (mirrorless) karena kamera ini tidak lagi menggunakan cermin untuk melihat dari jendela bidik sebagaimana pada DSLR. Karena menggabungkan kamera saku dan DSLR, maka kamera CSC juga disebut kamera hybrid. Kamera CSC dapat merekam gambar hampir setara kualitasnya dengan kamera DSLR. Beberapa fotografer berpendapat bahwa kamera CSC dapat menggantikan kamera DSLR di masa depan. Tapi saat ini lensa yang tersedia untuk kamera CSC belum sebanyak lensa untuk DSLR. Dan karena berbeda dudukan lensa, lensa DSLR tidak bisa digunakan untuk kamera CSC.


Lampu kilat
Kamera foto memang memiliki fasilitas lebih dari video sehingga dapat menghasilkan gambar lebih baik. Fasilitas yang paling utama adalah adanya lampu kilat, yang jelas tidak bisa disaingi oleh video. Dengan lampu kilat kita bisa membuat foto yang bagus walau cahaya kurang, bahkan gelap.

Beberapa produk mempunyai fungsi untuk mengurangi efek mata merah dengan cara menyalakan lampu kilat sebelum foto diambil, lalu lampu kilat dinyalakan lagi saat foto diambil. Pantulan cahaya lampu kilat dari pupil mata yang terbuka lebar menyebabkan mata nampak merah saat difoto. Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil yang terbuka lebar, sinar kilat terpantul dan melewati pembuluh darah sehingga mata terlihat merah. Dengan menyalakan lampu kilat sebelum foto diambil maka mata akan terbiasa dengan cahaya lampu kilat dan mengecilkan pupil sehingga tidak terlalu memantulkan cahaya lampu kilat.

Jika anda perlu mengambil gambar di tempat yang kurang cahaya tanpa bantuan lampu kilat, maka uji dulu kamera yang akan dibeli dengan mengarahkan ke tempat yang kurang cahaya, misalnya di sudut toko yang gelap. Ada kamera yang dapat disetel kemampuan menangkap cahayanya yang disebut ISO. Semakin tinggi nilai ISO maka semakin peka untuk menerima cahaya yang lemah. Tapi semakin tinggi nilai ISO maka semakin rendah ketajaman gambar karena berkurangnya jumlah pixel.

Beberapa kamera video dapat digunakan untuk merekam dengan hanya cahaya bintang, tapi kualitas gambarnya tidak terlalu baik. Biasanya gambar video akan berwarna hijau saat digunakan merekam dengan cahaya minim. Anda dapat membuat foto dalam gelap tanpa lampu kilat dengan kamera video ini.

Sekarang sudah ada trail camera yang dapat digunakan untuk memotret secara otomatis jika ada obyek, manusia, ataupun hewan yang melintas di depan kamera. Trail camera biasa digunakan untuk monitor keamanan, memfoto hewan liar, dan lain-lain. Trail camera dilengkapi dengan kemampuan merekam di malam hari. Juga dilengkapi dengan lampu infra merah sebagai penerangan di malam hari, yang cahayanya tidak terlihat mata manusia tapi terlihat oleh kamera. Harganya sangat terjangkau, bisa dicheck di toko Amazon di bawah ini.




Lensa zoom
Lensa zoom (zoom lens) adalah lensa yang dapat diatur panjang focusnya. Dengan kata lain dapat dijadikan lensa tele untuk memperbesar atau mendekatkan obyek yang jauh, dan dapat juga digunakan dengan panjang focus normal atau seperti sebenarnya obyek terlihat. Jika disetel pada posisi tele, maka lensa zoom akan mendekatkan obyek yang jauh, dan mempersempit sudut pandang (angle of view). Jika disetel dengan jarak fokus normal, maka lensa zoom akan menangkap pemandangan atau obyek seperti mata melihat pemandangan atau obyek tersebut, yaitu dengan sudut pandang normal. Beberapa lensa zoom dapat disetel untuk digunakan dengan sudut pandang lebar (wide angle) sehingga dapat digunakan untuk memfoto pemandangan yang luas, tapi gambar yang dihasilkan agak melengkung, misalnya garis cakrawala tidak tampak lurus tapi melengkung.

Jika kamera foto dilengkapi dengan lensa zoom yang dapat dioperasikan secara manual, tidak dengan tombol, maka kita dapat membuat foto dengan zooming effect, dimana gambar yang dihasilkan terlihat seperti sapuan kuas dari bagian tengah ke arah luar, terlihat seolah-olah obyek yang difoto seperti meledak.

Kemampuan zoom terbagi dua, yaitu: optical zoom dan digital zoom, gabungan keduanya disebut total zoom. Biasanya yang dijelaskan oleh para penjual adalah total zoom. Sebenarnya kita tidak terlalu membutuhkan digital zoom yaitu zoom yang dilakukan oleh secara elektronik atau digital, karena dapat dilakukan dengan komputer saat melakukan edit digital pada hasil rekaman. Kelemahan digital zoom adalah gambar jadi pecah saat di zoom terlalu besar. Jadi sebaiknya berpatokan pada optical zoom, yaitu zoom yang dapat dilakukan oleh lensa, zoom ini tidak menyebabkan gambar jadi pecah.

Perlu diperhatikan bahwa kemampuan zoom yang besar akan menyebabkan kamera rentan goncangan. Gambar yang direkam akan tampak bergoyang saat menggunakan zoom yang tinggi. Ini adalah efek yang terjadi pada lensa tele, dimana sudut pandang jadi sempit, dan membesarkan obyek yang jauh. Sedikit gerakan pada kamera, misal beberapa milimeter, maka akan membuat obyek ditempat yang jauh seolah-olah bergerak banyak, seperti bergerak beberapa meter. Maka untuk mencegah hal ini anda perlu berlatih cara memegang kamera denga lensa zoom. Penggunaan penopang seperti tripod dan monopod akan sangat membantu. Tripod dan monopod biasa dipakai oleh juru kamera olahraga seperti saat meliput pertandingan sepak bola. Mereka harus menangkap momen dari jarak puluhan meter dan harus diperbesar dengan lensa tele atau zoom, maka penopang monopod dan tripod akan mencegah gambar yang direkam bergoyang. Beberapa kamera dengan lensa zoom yang kuat, mempunyai fitur untuk mengurangi efek goncangan secara elektronik.

Beberapa kamera didesain dengan model pistol grip sebagaimana foto di bawah, seperti Sanyo Xacti, Panasonic, Polaroid, Aiptek, Dxg, Spectra, SVP, dan lain-lain. Kamera jenis ini memang terbukti lebih tahan goyangan tangan. Cocok untuk digunakan merekam kegiatan di luar ruang (outdoor) seperti kegiatan olahraga, camping, dan lain-lain. Beberapa kamera lain yang tidak dirancang dengan model pistol grip, tapi dapat dipasangkan dengan gagang pistol grip yang dapat dibeli tersendiri. 



Layar
Layar pada kamera membantu untuk mengatur komposisi saat pemotretan. Beberapa kamera dilengkapi dengan jendela bidik (viewfinder) disamping memiliki layar, karena layar dapat memboroskan pemakaian batere. Jadi jika anda perlu menghemat batere, maka gunakan jendela bidik

Saya lebih menyukai layar dengan tipe flip yang dapat diposisikan agar memudahkan kita melihat ke layar. Ada layar dengan flip yang dapat diarahkan ke muka kamera, agar anda dapat memfoto diri sendiri dan mengatur komposisinya dengan melihat layar tersebut dari arah depan kamera. Foto diatas memperlihatkan kamera dengan layar tipe flip yang diputar ke muka, difoto menghadap cermin, terlihat juga gambar tangan dan kamera yang sama pada layar.

Layar juga membantu untuk melihat hasil pemotretan dan mengulang pemotretan jika hasilnya kurang bagus. Dengan layar anda dapat melihat dan membuang foto yang salah agar menghemat memory. Beberapa kamera mempunyai fitur edit foto dengan bantuan layar ini.


Ketajaman
Ketajaman atau resolusi foto bergantung pada titik-titik atau pixel yang direkam oleh software kamera. Semakin banyak pixel akan semakin baik, tapi akan membesarkan file foto sehingga butuh memory yang besar. Untuk foto ukuran postcard yang berukuran 3,5 x 5 inci atau 89 mm x 127 mm dan dinamakan 3R, kamera dengan 3 megapixel sudah cukup baik. Saat ini tersedia pocket kamera dengan ketajaman lebih dari 10 megapixel.

Jika anda bermaksud mendokumentasikan pemandangan alam dengan detail yang dapat diperbesar, misalnya anda harus memfoto suatu bukit dengan berbagai pohon buah-buahan. Nantinya foto tersebut akan digunakan sebagai dokumentasi, dan pemirsa dapat memperbesar foto bukit untuk melihat detail pohon lalu diperbesar lagi guna melihat detail buahnya. Maka anda butuh kamera dengan resolusi yang sangat tinggi. Demikian juga jika anda harus membuat foto pemandangan, gadis foto model, dan lain-lain, yang nantinya foto tersebut akan dicetak sangat besar, misalnya untuk ditempel ke dinding sebagai wallpaper.


Batere
Beberapa kamera dapat menggunakan batere kering yang tersedia di pasaran, jenis ini dapat juga menggunakan batere isi ulang yang tersedia di pasaran. Beberapa lainnya menggunakan batere khusus yang dapat di isi ulang, jenis ini hanya dapat menggunakan batere yang didesain untuk kamera tersebut. Pilihlah yang paling aman bagi anda untuk jangka panjang, jangan berpatokan pada yang murah tapi kemudian anda tidak bisa membeli batere baru.


Tips lainnya
Pilih kamera digital yang menggunakan wadah penyimpanan seperti kartu memory (memory card) yang umum di pasaran di mana anda berada. Sehingga anda tidak kesulitan untuk menambah kapasitas penyimpanan. Juga kamera yang menggunakan sistem yang populer sehingga mudah untuk berbagi dan mencetak foto. Anda juga perlu memastikan bahwa sistem kamera tersebut tidak konflik dengan sistem komputer anda. Sehingga anda dapat menyimpan, menampilkan, edit, dan cetak foto-foto yang dihasilkan melalui komputer dan printer anda. Pastikan kabel koneksinya, misalnya USB, dapat dihubungkan dengan komputer anda.

Saat ini sudah tersedia kamera yang kedap air dan dapat dibawa menyelam sampai kedalaman 12 meter bahkan lebih. Kamera ini tersedia dengan jenis pocket dengan harga sedikit lebih mahal dari kamera pocket biasa. Kamera ini juga didesain tahan guncangan (shockproof). Cocok digunakan untuk meliput kegiatan di alam bebas.

Dan yang terakhir tentu saja anda harus memilih kamera digital yang sesuai dengan kemampuan finansial anda. Jangan membeli yang canggih dan mahal karena teknologinya bisa saja ketinggalan dalam beberapa bulan, kecuali jika anda benar-benar butuh teknologi tersebut. Lebih baik anda membeli yang popular dan tidak terlalu mahal. Karena jika banyak yang menggunakan maka akan mudah berbagi foto, berdiskusi dengan pengguna kamera lain, mudah mendapatkan asesoris, dan akan mudah diperbaiki jika rusak, jika dijual kembali akan banyak peminatnya sehingga harganya tidak terlalu jatuh. Produk yang popular biasanya juga memiliki layanan garansi yang mudah dan baik.

Tuesday, June 19, 2012

Brake Bleeding Practical Procedure By Only One Mechanic


Procedure with photographs and video described here is the work of my innovation and it is easy to apply and designed to be done by only 1 (one) mechanic. Tools needed are combination spanner, hose, and container for used brake fluid. At first glance this brake bleeding procedure is similar to the one that already exist. But by lifting the hose higher than nipple and using grease to prevent air enter the system, this procedure can be done by one person only. No need helper to open and close nipple many times. With this procedure brake air bleeding for one wheel can be done in just 15 minutes if no problems, to jack and remove the wheel can take longer. On some high ground clearance vehicles such as jeep, this procedure can be performed without removing the wheel. Likewise, if you have car lift, brake air bleeding can be done without removing wheels. As it is easy, a non experience person can do it. You can do it in your garage at home, in spare time on Sundays or holidays.

There is also a simple procedure using pressure pump to push fluid in reservoir and goes out from nipple. Also a procedure with vacuum pump to suck air and brake fluid from nipple. Although simple, both procedures need very expensive tool.

Video at the bottom of this post shows the clear brake fluid with air bubles and red colored brake fluid that come out from brake nipple and into the transparent hose. A new red brake fluid will replace the old clear brake fluid.

If you just done any repair on piston or cylinder on the wheel or the brake master cylinder (brake pedal cylinder), for example: seals replacement, it is necessary to bleed air from brake hydraulic system. Air trapped in the hydraulic system will cause brakes do not grip. When stepped, brake pedal stroke is long and straight to the floor, and feels like stepping on a balloon or rubber foam. This occurs because the physical properties of air that can be compressed or compressible and decrease the volume. While the brake fluid can not be compressed (incompressible), it’s volume always remain the same though under pressure.

Brake bleeding procedure is usually requiring two people. One person is in charge of pumping the brake pedal until the pressure builds up and pedal stroke is shorter, then hold the pedal in a depressed position. The other person will loosen brake nipple so the air can come out of the brake hydraulic system, and then immediately close nipple again. Brake pedal is then released and pumped again, and so on until the pressure is really up and normal, and pedal does not feel like stepping on a balloon anymore. This popular procedure is written on many website.

The video is showing brake bleeding when replacing an old brake fluid with new one. Usually brake fluid is changed every 2 years, please refer to your vehicle service manual. Replacement of brake fluid needs to be done because of moisture or water entering the hydraulic brake system, and also some other materials such as: dirt, rubber seal debris, rust, air.

This procedure can also be used to bleed air after major brake hydraulic repair, eg, replacement of rubbers in wheels piston or in the master cylinder piston. And can be applied to almost any vehicle using the hydraulic system, including motorcycles.

Bleeding should be started from the farthest wheel from the master cylinder. This is to ensure the air and the old brake fluid can get out quickly in large volume. For cars with the driver position on the right such as Indonesia, United Kingdom, Australia, Japan, Singapore, Malaysia, Hongkong, India, New Zealand, etc.. the farthest wheel is the rear left wheel. On some cars, the position of the brake master cylinder is not close to the drivers foot, eq. on the right for Indonesia. There are some European cars have master cylinder positioned on the passenger side. Maybe because those cars were originally designed with the driver's position on the left, but later modified to have the driver's position on the right to expand market share.

The first thing that needs to be done before bleeding the brake: open the brake fluid reservoir cap, check brake fluid level, top up to maximum is necessary. The photo below shows brake fluid reservoir pointed by red arrow. Smaller reservoir is for the clutch.


Clean outside the reservoir with water, the reservoir is watertight and can be sprayed with water. Open the reservoir cap, the cap on some vehicles have two parts. In the photo below shows the cap is opened and still another cap on the inside. 


Open the inside cap and attach to the outer cap. The inside cap prevents brake fluid to spill out but still allow air to enter or ventilation. Below photo shows the inside cap is attached to the outside cap. Note the clear Prestone brake fluid inside reservoir. Clear brake fluid will be replaced with a new red coloured brake fluid. Shown also in the photo the brake fluid is around the maximum level. 


Jack and remove the rear wheel farthest from the master cylinder, the left rear wheel for Indonesia. Make sure the jack is positioned securely. Position the removed wheel under the car and add a block of wood to help jack. As the photos below. 


Clean the brake and left rear wheel well with water to make it easier and cleaner to work. Shown in the photo below of a drum type of rear brake. On some vehicles have disc type rear brakes.


The air bleeding valve is designated by red arrow in the figure below. Located behind the brake drum, and it's rubber dust cap has already been removed. 


Loosen the nipple by combination spanner. The rear brake is usually using 8 mm sized combination spanner. Avoid using a open end spanner to loosen and tighten the nipple, because it only holds two corners of nipple bolt head and it can cause damage. In the photo below we can see how to loosen the nipple by ring part or combination spanner, it holds all corners of nipple bolt head and prevent the bolt head damage. 


No need to remove nipple, only loosen nipple to about 30 to 60 degrees of rotation. Usually there will be a drop of brake fluid if nipple is loosened to about 30 to 60 degrees of rotation. Tighten slightly to stop brake fluid drip as it will wait for the preparation and installation of hose and used fluid container.

Connect a transparent hose diameter 3/16 inch or 5 mm to nipple, as shown below. If the hose too small, it can be widened a little bit by heat in order to fit it to nipple. If the hose too big, then use a smaller rubber hose. As far as I know the smallest diameter of transparent hose is 3/16 inches. There are rubber hoses with smaller diameter, and rubber hose is far more flexible then plastic hose. But the rubber hose is not transparent so we cannot see and check if any air bubbles inside the hose. So if the nipple is too small, connect a rubber hose to nipple, and then connect that rubber hose to a transparent plastic hose. This way we can clearly see and check fluid inside the transparent plastic hose.

At a distance of about 50 cm of hose from the nipple, tie a yarn. This yarn glued to the vehicle body with duct tape (adhesive tape) to make a loop. The higher hose loop peak, the easier for air to come out of hydraulic system as air in brake fluid try to go up to higher place. The yarn does not block the view when we look at top of the hose where air bubbles are gathered. The other end of the hose is inserted into a container. Make sure the hose is not leaking. Leaking hose will allow air to enter the hydraulic system. A leaky hose can also spray brake fluid and damage car paint. Immediately flush with clean water if the paint sprayed with brake fluid.


In the picture above shows a hose is connected to nipple, hose goes up as it is hung by yarn and duct tape on the car body. The other end of the hose is inserted into a container of mineral water plastic bottle, make sure this hose end reach the bottom of container. As container is filled by used brake fluid, fluid will prevent air to get into transparent hose via container. This will ensure only air from hydraulic system gathered at top hose, this way it will be easier to check if there is still air in hydraulic system. Although air may enter hose via container, it can't reach nipple as air can't go down passing through brake fluid by itself. We can see air bubbles from hydraulic system will be gathered at top of the hose, nothing air from container, then air is pushed by pedal pressure down into container.

That rised hose will help to remove air bubbles from brake hydraulic system. Air, steam and other gases have physical properties that lighter specific gravity then liquids. Air, steam, and other gases in the hose will try to go up to higher place when enter the hose together with brake fluid. So the air, steam and gases will 'try by themself' to get out of the brake hydraulic system.

Technique with a curved hose is often called as a goose neck system. This system is also applied to pump sewage water for garden, and the goose neck is used to remove air from the pump and water pipe.

Actual length of the hose is not necessarily the same lenght as the photo above. Since I will use that hose for other purposes, then I do not cut the hose.

To prevent outside air to enter the brake hydraulic brake system through some small holes (pores) around nipple, then apply grease around nipple and at the end of the hose that is attached to the nipple. See the photo below, green grease is pointed by green arrow.


When the hose and the container is ready, then loosen back nipel about 30 to 60 degrees. See a red arrow in the photo above, nipple is loosen and small amount of brake fluid comes out and enter into the transparent hose. This brake fluid has clear color, and will be drained and replaced with red brake fluid. If there are air bubbles in the hydraulic system, the brake fluid in the transparent hose will appear foamy or bubbly. Air bubbles will also be looking to move up as it try to get an higher place in the hose.

Ensure enough fluid in brake reservoir, top up with new brake fluid. The photo below shows red Prestone brake fluid is added. The red brake fluid is over maximum level. But because it will be drained, then the brake fluid level will be lower by itself.


Get inside the car and sit on to the driver's seat. Make sure the parking brake is released, so that all brake wheel cylinders will react when you step on the brake pedal, and release the trapped air and dirt in the wheel cylinder. Press or pump the brake pedal 5 times, the pedal stroke is long as brake fluid and air go out of loosened nipple. No need to turn on the engine, as foot pressure is enough to pump the pedal. No need to open and close nipple many times.

If brake fluid is not going out yet, loosen nipple again to about 30 degrees more. Too loose nipple will cause too much brake fluid draining and emptying the reservoir, also causes the air easily enter from the gap around nipple thread.

After 5 times pumping the pedal, check brake fluid in reservoir tank, top up if it has reached a minimum level. Check nipple, hose and used brake fluid container on the wheel brake. Make sure there is no leak in the hose, especially on the connection between the hose to nipple. Fix hose connection and add grease if there are drops of brake fluid.

If everything is no problem, then move on and pump the brake pedal as much as 10-15 times. Do not do it in a hurry. Too many pumping will cause brake fluid reservoir empty and the master cylinder will suck air. Any air inside master cylinder will cause longer time to bleed the system.

For a sedan, usually 50-100 times pumping brake pedal is enough for each wheel to drain the old brake fluid and replace with new fluid. For air bleeding may need a little more pumping, especialy after major repair to master cylinder. Because air inside master cylinder must travel into all pipes and enter into wheel cylinders before it can get out of the brake hydraulic system.

The photo below shows the brake fluid after brake pedal pumped few times. Visible in the transparent hose, first clear brake fluid with air bubbles go out, pointed by red arrow. Brake fluid and air can not re-enter the nipple and come into the wheel cylinder as there is a valve mecanism in the master cylinder that makes the master cylinder works like piston pump.


Then the brake fluid is changed to red. Different color brake fluid is used to to distinguish the old brake fluid from new brake fluid. The hose with full red Prestone brake fluid is visible in the photo below, and no more air column inside the hose.


When brake fluid has been replaced with new one, shut nipple off with an open end spanner. Do not too tight as it can damage nipple bolt head. Red arrow in the photo above shows combination spanner which used its open end to close nipple. Open end spanner can turn nipple bolt head although the hose is still attached to the nipple.

Remove the hose and retighten nipple with ring part of combination spanner, do not too tight because it gets seized and difficult to loosen in the future. Brake fluid will seal any small holes (pores) to prevent seepage, after sometime nipple will be more tightened like glued. Photo below shows nipple is tightened with a ring spanner, which is the ring part of spanner is used to tighten the nipple.


Put the dust rubber cap on nipple, clean and wipe all parts and area moistened and dripped by brake fluid. Cleaned and dried area will help to spot any fluid leaks. Reinstall wheel, and lower the jack. Do not forget to tighten wheel nuts criss-cross to ensure wheel is really centrist.

The following video shows brake fluid inside the hose. At first clear colored brake fluid and many air bubbles are going out, followed by red colored brake fluid. At the end of the video we can see nipple is closed and the hose is removed. If you can't open the video in this page, please go to youtube: Brake air bleeding by one mechanic.




Proceed to the second furthest wheel from the master cylinder, it is the right rear wheel for the driver in the right position for cars in Indonesia. Then the left front wheel, and finally the right front wheel. Run test your vehicle and brake suddenly to ensure brake performance. Pedal will feel higher if air and old brake fluid are drained away, and step on pedal will not feel like stepping on foam or bubble.

Used brake fluid should not be recycled, because dirt and water can change the nature of brake fluid, although the visual look is still clean. Because brake fluid also functions to clean the hydraulic system, the brake fluid is made to have same chemical properties as soap. It can dissolve the dirt and water, so it can not be filtered. Old brake fluid can be used as component cleaner, particularly components made of plastic and rubber that are not oil resistant.

Do not dispose carelessly as brake fluid can contaminate the environment, if swallowed in large quantities can be harmful to health.

Tuesday, June 12, 2012

Cara Praktis Buang Angin Rem Oleh Satu Mekanik


Prosedur dengan foto dan video yang dijelaskan di sini adalah karya inovasi saya yang mudah digunakan dan didesain untuk dikerjakan oleh hanya 1 (satu) orang mekanik. Alat yang digunakan adalah kunci ring pas (combination spanner), selang, dan penampung minyak rem bekas. Secara sekilas mirip dengan prosedur buang angin rem (brake bleeding) yang sudah ada. Tapi dengan mengangkat selang lebih tinggi dari nipel dan menggunakan gemuk (grease) sebagai pencegah udara masuk, prosedur ini dapat dikerjakan hanya oleh satu orang. Tidak perlu bantuan (helper) untuk membuka dan menutup nipel berkali-kali. Dengan prosedur ini satu roda dapat dibuang angin remnya hanya dalam 15 menit jika tanpa masalah, mendongkrak dan melepas roda dapat memakan waktu lebih lama. Pada beberapa kendaraan yang tinggi seperti jip, prosedur ini dapat dilakukan tanpa melepas roda. Demikian juga jika anda memiliki lift mobil untuk mengangkat mobil, angin rem dapat dibuang tanpa melepas roda. Karena mudah, seorang tanpa pengalaman dapat mengerjakannya. Anda dapat mengerjakannya di garasi di rumah anda, di saat senggang di hari minggu atau libur.

Ada prosedur yang juga mudah yaitu menggunakan pompa untuk menekan minyak rem di reservoir dan keluar dari nipel. Juga ada prosedur yang menggunakan pompa vakum untuk mengisap minyak rem dari nipel. Walau mudah, tapi kedua prosedur tersebut membutuhkan alat yang mahal.




Video di bagian bawah posting ini memperlihatkan rem mobil dibuang anginnya. Minyak rem berwarna bening dan gelembung yang keluar dari nipel rem dan memasuki selang transparan. Selanjutnya minyak rem yang baru yang berwarna merah memasuki selang menggantikan minyak rem lama yang bening. Prosedur ini dapat diterapkan pada rem cakram (disc brake) dan rem tromol (drum brake).

Jika baru saja dilakukan perbaikan pada piston atau silinder rem di bagian roda ataupun master cylinder (silinder pedal rem), misalnya penggantian karet seal, maka perlu dilakukan pembuangan angin dari sistem hidrolik rem. Udara atau angin yang terperangkap di dalam sistem hidrolik akan menyebabkan rem tidak pakem. Pedal rem terasa dalam sampai kandas saat diinjak, dan terasa seperti menginjak balon atau menginjak karet busa. Hal ini terjadi karena sifat fisika udara yang dapat ditekan atau dimampatkan (compressible) hingga volumenya mengecil, sedangkan minyak rem tidak dapat dimampatkan (incompressible) atau volumenya selalu tetap walau mendapat tekanan.

Karena sifat cairan seperti minyak rem, air, oli, dan lain-lain yang tidak bisa dimampatkan, maka dimanfaatkan untuk sistem hidrolik dengan tekanan sangat tinggi.

Baca juga hidrostatik test bertekanan tinggi mencapai 1500 psi atau sekitar 50 kali tekanan ban, dengan memanfaatkan silinder kopling jip CJ7.

Adapun prosedur yang biasa digunakan, membutuhkan dua orang. Satu orang bertugas memompa pedal rem hingga terasa ada tekanan dan langkah pedal rem jadi agak pendek atau lebih tinggi, lalu pedal rem ditahan dalam posisi tertekan. Satu orang lagi bertugas mengendurkan nipel rem di roda agar angin dapat keluar dari sistem hidrolik rem, kemudian segera ditutup kembali. Pedal rem dilepas dan dipompa lagi, begitu seterusnya sampai tekanan benar-benar naik dan pedal tidak terasa seperti menginjak balon lagi. Prosedur biasa ini banyak ditulis di situs internet.

Pada video pembuangan angin yang dilakukan dan dijelaskan di sini adalah saat menguras dan mengganti minyak rem lama dengan minyak rem baru. Biasanya minyak rem dikuras setiap 2 tahun sekali, harap merefer ke service manual kendaraan anda. Penggantian minyak rem perlu dilakukan karena adanya embun atau air yang masuk ke dalam sistem hidrolik rem, kotoran, sisa karet seal, karat, udara, sehingga perlu dikuras.

Prosedur ini dapat juga digunakan untuk membuang angin setelah perbaikan besar pada sistem hidrolik rem, misal penggantian karet piston di roda atau karet piston pada master cylinder, penggantian selang hidrolik. Dan dapat diterapkan pada hampir semua kendaraan yang menggunakan sistem hidrolik pada rem dan koplingnya, termasuk sepeda motor.

Membuang angin sebaiknya dimulai dari roda paling jauh dari master cylinder. Agar angin dan minyak rem lama dapat segera keluar dalam jumlah atau volume banyak. Untuk mobil dengan posisi pengendara di sebelah kanan seperti Indonesia, Inggris, Australia, Jepang, Singapura, Malaysia, Hongkong, India, New Zealand, dan lain-lain, maka roda terjauh adalah roda belakang kiri. Pada beberapa mobil, posisi master cylinder rem tidak tepat di dekat kaki pengemudi, yaitu di sebelah kanan untuk Indonesia. Ada mobil Eropa yang posisi master cylindernya di sebelah kiri atau di sebelah penumpang. Mungkin karena mobil tersebut awalnya dirancang dengan posisi pengemudi di sebelah kiri, tapi kemudian dimodifikasi menjadi posisi pengemudi di sebelah kanan untuk memperluas pangsa pasar.

Pada artikel ini foto dan videonya menggambarkan saat pekerjaan dilakukan pada rem belakang. Untuk artikel pembuangan angin pada rem depan, dapat dibaca di: Buang Angin Rem Depan Oleh Satu Mekanik

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum rem dibuang anginnya adalah: buka tutup reservoir minyak rem atau tangki rem, periksa tinggi permukaan minyak rem, jika kurang maka tambah sampai maximal. Pada foto di bawah tampak tanki minyak rem adalah yang ditunjuk oleh panah merah. Tangki yang lebih kecil adalah reservoir minyak kopling.


Bersihkan bagian luar tanki reservoir dengan air, tanki ini kedap air dan bisa disemprot air. Buka tutup reservoir, pada beberapa kendaraan tutupnya ada dua bagian. Pada foto di bawah memperlihatkan tangki yang terbuka dan masih ada tutup lain di bagian dalamnya.



Buka tutup yang di bagian dalam lalu pasangkan ke dalam tutup luar. Tutup di bagian dalam ini berfungsi mencegah minyak rem melimpah keluar reservoir tapi tetap melewatkan udara masuk atau ventilasi. Tampak di foto bawah tutup dalam yang terpasang pada tutup luar. Terlihat juga minyak rem Prestone yang berwarna bening. Minyak rem bening tersebut akan diganti dengan minyak rem berwarna merah. Tampak pada foto minyak rem masih pada sekitar level maximum.



Dongkrak dan buka roda belakang yang paling jauh dari posisi pengendara, yaitu roda belakang kiri untuk Indonesia. Pastikan posisi dongkrak yang aman. Masukkan roda yang terlepas ke kolong mobil dan tambahkan balok kayu untuk membantu dongkrak. Seperti foto di bawah. 


Bersihkan rem dan spakbor roda belakang kiri dengan air agar pekerjaan mudah dan bersih. Tampak pada foto di bawah rem belakang dari tipe tromol. Pada beberapa kendaraan rem belakangnya dari tipe cakram. 


Katup buang angin (air bleeding valve) adalah yang ditunjuk oleh panah merah pada gambar di bawah. Terletak di balik tromol rem, terlihat karet abunya sudah dilepas agar tampak nipelnya (nipple, puting). 


Kendurkan dengan kunci ring pas. Pada rem roda belakang mobil ini digunakan kunci ring pas (combination spanner) ukuran 8 mm. Hindari menggunakan kunci pas saat mengendurkan dan mengencangkan, karena kunci pas hanya memegang 2 sudut dari kepala baut nipel dan dapat menyebabkan kepala baut nipel rusak. Pada foto di bawah terlihat cara mengendurkan nipel dengan bagian kunci ring dari kunci ring pas, agar kunci memegang semua sudut dari kepala baut nipel dan mencegah kepala baut tersebut rusak. 


Tidak perlu sampai melepas nipel, cukup dikendurkan sekitar 30 sampai 60 derajat putaran. Biasanya akan ada tetesan minyak rem keluar jika dikendurkan antara 30 sampai 60 derajat putaran. Kencangkan sedikit agar minyak rem tidak terus menetes karena akan menunggu persiapan dan pemasangan selang dan penampung minyak.

Pasang selang transparan diameter 3/16 inchi atau 5 mm pada nipel, sebagaimana gambar di bawah. Jika selang kekecilan bisa diperbesar sedikit dengan dipanasi agar melebar dan nipel bisa masuk. Jika selang kebesaran, maka gunakan selang karet yang lebih kecil. Setahu saya selang transparan tidak ada yang lebih kecil diameternya dari 3/16 inchi. Selang karet ada yang berdiameter lebih kecil, dan selang karet jauh lebih flexibel dari selang plastik. Tapi selang karet tidak transparan sehingga tidak kelihatan jika ada gelembung udara. Maka jika nipelnya terlalu kecil, pasang selang karet pada nipel lalu selang karet tersebut disambung dengan selang plastik transparan agar bisa dilakukan visual check pada minyak rem.

Pada jarak sekitar 50 cm dari ujung selang di nipel, ikatkan benang. Benang ini ditempelkan ke bodi kendaraan dengan lakban (adhesive tape). Semakin tinggi puncak selang maka semakin mudah angin keluar dari sistem hidraulik, karena angin di dalam minyak rem berusaha mencapai tempat lebih tinggi. Penggunaan benang dimaksudkan agar tidak mengganggu jika melihat ke dalam puncak selang di mana busa atau gelembung udara berkumpul. Ujung selang yang lain dimasukkan ke dalam penampung minyak rem. Pastikan tidak ada bagian selang yang bocor. Selang yang bocor dapat memasukkan udara ke dalam sistem hidrolik rem. Selang yang bocor juga dapat menyemprotkan minyak rem yang dapat merusak cat mobil. Segera siram dengan air bersih jika cat terkena minyak rem.


Pada gambar di atas terlihat selang yang terpasang pada nipel, selang naik ke atas karena digantung dengan benang dan lakban pada bodi mobil. Ujung selang lainnya dimasukkan ke dalam kontainer penampung dari botol plastik bekas air mineral. Ujung selang yang ini sebaiknya menyentuh dasar kontainer. Ketika kontainer terisi minyak rem bekas, maka ujung selang akan tertutup dari udara luar. Sehingga hanya angin dari sistem hidrolik yang terkumpul di bagian atas kontainer, dengan cara ini akan mudah dicheck apakah masih ada angin di dalam sistem hidraulik. Walaupun udara dari kontainer dapat masuk ke dalam selang yang terisi minyak rem, tapi tidak bisa masuk ke dalam nipel karena udara tidak bisa turun sendiri melewati minyak rem. Kita dapat melihat angin dari nipel berkumpul di bagian atas selang, tidak ada udara dari kontainer, lalu angin terdorong ke dalam kontainer oleh tekanan pedal.

Selang yang naik ke atas akan membantu mengeluarkan udara dari sistem hidrolik rem. Udara, uap, dan gas lainnya mempunyai sifat fisika berat jenis yang lebih ringan dari cairan. Udara, uap, dan gas-gas di dalam selang akan berusaha naik ke tempat yang lebih tinggi saat selang dimasuki oleh minyak rem. Maka udara, uap dan gas-gas tersebut akan 'berusaha sendiri' untuk keluar dari sistem hidrolik rem.

Teknik dengan saluran yang melengkung ini sering disebut juga sebagai sistem leher angsa (goose neck). Sistem ini juga diterapkan pada pompa air taman untuk membuang udara dari pompa dan pipa air.

Sebenarnya panjang selang tidak perlu sepanjang seperti pada foto di atas. Karena saya masih akan memakai selang tersebut untuk keperluan lain, maka selang tidak saya potong.

Untuk mencegah udara luar masuk ke dalam sistem hidrolik rem melalui celah-celah nipel, maka oleskan gemuk (grease) di sekitar nipel dan ujung selang yang terpasang pada nipel. Lihat foto di bawah, gemuk berwarna hijau dan ditunjuk oleh panah hijau. 


Jika selang dan penampung sudah siap, maka kendurkan kembali nipel sekitar 30 sampai 60 derajat. Lihat panah merah pada foto di atas, nipel yang kendur mengeluarkan minyak rem yang terlihat di dalam selang yang transparan. Minyak rem ini berwarna bening, dan akan dikuras dan diganti dengan minyak rem berwarna merah. Jika terdapat gelembung udara pada sistem hidrolik, maka minyak rem di dalam selang akan tampak berbusa atau berbuih. Gelembung udara juga akan tampak bergerak naik karena berusaha mencapai tempat yang lebih tinggi di dalam selang.

Pastikan tinggi minyak rem di dalam tanki reservoir, tambah minyak rem dengan yang baru. Di foto di bawah tampak minyak rem Prestone berwarna merah ditambahkan. Sebenarnya tinggi minyak rem merah sudah melebihi dari tinggi maximal. Tapi karena akan dikuras, maka minyak rem akan berkurang sendiri nantinya. 


Masuk ke kabin dan duduk di kursi pengemudi. Pastikan rem parkir tidak bekerja, agar semua silinder rem pada roda dapat bereaksi saat pedal rem diinjak, dan melepaskan udara dan kotoran yang terjebak di dalam silinder roda. Injak atau pompa pedal rem 5 kali, pedal akan terasa dalam karena minyak rem keluar dari nipel yang kendur. Tidak perlu menyalakan engine (dibaca: enjin), karena tekanan kaki sudah cukup untuk memompa pedal tanpa perlu bantuan engine vacuum. Tidak perlu membuka dan menutup nipel berkali-kali.

Jika minyak rem masih belum keluar, kendurkan lagi nipel sekitar 30 derajat. Nipel yang terlalu kendur akan menyebabkan minyak rem mengucur terlalu banyak dan mengosongkan tanki, juga menyebabkan udara mudah masuk dari sela-sela ulir nipel.

Setelah 5 kali pedal dipompa, periksa minyak rem dalam tanki reservoir, tambah jika sudah sampai level minimal. Periksa nipel, selang dan penampung minyak rem di roda yang dikuras minyak remnya. Pastikan tidak ada kebocoran pada selang, terutama pada sambungan antara selang dengan nipel. Perbaiki sambungan selang dan tambahkan grease jika ada tetesan minyak rem.

Jika semuanya tidak ada masalah, maka lanjutkan menginjak pedal rem dan pompa sebanyak 10-15 kali. Jangan lakukan tergesa-gesa. Jika terlalu banyak memompa, minyak rem di tanki reservoir bisa habis dan master cylinder akan mengisap udara. Jika master cylinder mengisap udara maka pembuangan angin akan lebih lama dilakukan.

Untuk rem mobil sedan biasanya memompa atau menginjak pedal rem 50-100 kali untuk setiap roda sudah dapat menguras minyak rem lama dan terganti dengan yang baru. Untuk pembuangan angin bisa agak lebih banyak memompanya, terutama setelah perbaikan besar pada master cylinder. Karena angin yang masuk ke dalam master cylinder harus berjalan ke semua pipa dan menuju silinder di roda-roda sebelum dapat keluar dari sistem hidrolik rem.

Foto di bawah memperlihatkan minyak rem yang dipompa dengan menginjak pedal rem berulang-ulang. Terlihat di dalam selang transparan, mula-mula keluar minyak rem berwarna bening bersama gelembung udara, ditunjuk dengan panah merah. Minyak rem dan udara tidak bisa kembali masuk ke nipel dan ke dalam silinder roda ataupun sistem hidrolik rem karena ada mekanisme katup pada master cylinder yang membuat master cylinder bekerja seperti pompa piston.


Lalu minyak rem berganti menjadi berwarna merah. Warna minyak rem yang berbeda berguna sebagai tanda untuk membedakan minyak rem baru dan minyak rem lama. Minyak rem Prestone berwarna merah tampak di foto di bawah memenuhi selang, dan tidak ada lagi kolom udara di dalam selang. 


Jika minyak rem sudah berganti dengan yang baru, tutup nipel dengan kunci pas. Jangan tutup terlalu kuat karena kunci pas dapat merusak kepala baut nipel. Panah merah pada foto diatas menunjukkan kunci ring pas (combination spanner), yang mana bagian kunci pasnya yang digunakan menutup nipel. Kunci pas dapat memegang kepala baut nipel walau selang masih terpasang pada nipel.

Lepaskan selang dan kencangkan nipel dengan kunci ring, jangan terlalu kencang karena akan macet dan sulit membukanya di kemudian hari. Minyak rem akan menutup setiap sela dan lubang kecil (pori-pori) guna mencegah rembesan, dengan berjalannya waktu nipel akan semakin kuat terpasang seperti lengket atau dilem. Foto di bawah memperlihatkan nipel dikencangkan dengan kunci pas ring, yang mana bagian kunci ring yang digunakan untuk mengencangkan nipel. 


Pasang kembali karet abu pada nipel, bersihkan dan lap semua komponen yang terkena minyak rem. Dengan bersih dan keringnya area yang terkena minyak rem maka akan mudah terlihat jika ada minyak rem yang menetes. Pasang roda, dan turunkan dongkrak. Jangan lupa untuk mengencangkan baut roda secara silang agar roda benar-benar sentris.

Video berikut memperlihatkan minyak rem di dalam selang. Mula-mula tampak keluar minyak rem berwarna bening dan banyak gelembung udara, lalu diikuti dengan minyak rem berwarna merah. Pada akhir video terlihat nipel ditutup dan selang dilepas. Jika anda tidak bisa membuka video ini, harap membuka di youtube: Buang angin rem oleh satu mekanik.



Lanjutkan ke roda terjauh kedua dari master cylinder, yaitu roda belakang kanan untuk posisi sopir di kanan seperti pada mobil di Indonesia. Selanjutnya roda depan kiri, dan terakhir roda depan kanan. Uji kendaraan anda dengan menjalankan dan rem mendadak untuk memastikan kinerja rem. Pedal akan terasa lebih tinggi jika udara dan minyak rem lama sudah terkuras habis, dan tidak terasa lunak seperti menginjak busa atau balon.

Minyak rem bekas jangan didaur-ulang, karena kotoran dan air dapat mengubah sifat minyak rem, walau secara visual terlihat masih bersih. Karena minyak rem harus membersihkan sistem hidrolik rem, maka minyak rem dibuat mempunyai sifat kimia seperti sabun, dapat melarutkan kotoran dan air, sehingga tidak dapat disaring. Minyak rem bekas dapat digunakan sebagai pembersih komponen, terutama komponen yang terbuat dari plastik dan karet yang tidak tahan minyak.

Jangan membuang minyak rem sembarangan karena dapat mencemari lingkungan, jika terminum dalam jumlah banyak dapat membahayakan kesehatan.






Saturday, June 9, 2012

Padalarang: Moon Above Bridge And Green Road At Dusk

The road is enhanced by trees in the middle and at both sides. This scene was photographed at dusk on the main street of Kota Baru Parahyangan, Padalarang, West Java, Indonesia. In the upper right the moon is shining brightly with blue sky background. As it is already dark, camera shutter speed is low, so the lights of car and lights of motor bike look like brush strokes at bottom left.

On Sunday morning, many people are doing exercise on this road, men, women, with friends, or with family. The air was cool, clean, healthy and it become a free sightseeing. Air pollution is cleaned up by the trees around the road. Nice scenery becomes stress therapy for people. Not only motorists who can enjoy this road, cyclists and pedestrians can enjoy this road safely and comfortably as the availability of bike lanes and sidewalks.

On the main road, if we go to the east or across the bridge, about 600 meters there is an hospital named Cahya Kawaluyan, 1 km to a school called Al Irsyad Satya Islamic-based education, 1.2 km to Mason Pine Hotel, about 2.9 km to the Pertamina gas station, and 3.5 km to the Center of Science and Technology Demonstration building called Sun Dial. Mason Pine Hotel (4-star) has swimming pool and other sport facilities.

Some of houses here are rarely occupied by their owners, those houses are fully furnished and rented daily for public for lodging while on vacation.

Because there is no traffic jam, this green road creates high fuel efficiency and does not spread a lot of pollution. Average speed of the vehicle can reach 40 kmh. Compared to Jakarta which can be as low as 10 kmh and unfortunately happened in the rush hour, wasting so many subsidized gasoline and diesel fuel. If other cities in Indonesia have a road like this, it will greatly reduce fuel subsidies. If investments such as this road construction is done in other cities outside Java, it would support economy and business in the region and prevent urbanization to Java, especially urbanization to Jakarta.


Jalan ini dipercantik dengan dihijaukan oleh pepohonan di bagian tengah dan di bagian pinggirnya. Pemandangan ini difoto saat maghrib di jalan utama Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Jawa Barat, Indonesia . Tampak bulan bersinar terang di kanan atas dengan berlatar langit biru. Karena gelap kecepatan rana kamera jadi rendah, sehingga lampu mobil dan lampu motor yang lewat terlihat seperti sapuan kuas di bagian kiri bawah.

Di hari Minggu pagi banyak warga yang berolah raga di jalan ini. Pria, wanita, bersama teman, maupun bersama keluarga. Udaranya sejuk, bersih, sehat dan cocok untuk wisata gratis masyarakat. Polusi udara dibersihkan oleh pepohonan di sekitar jalan. Pemandangan yang bagus menjadi obat stress pengguna jalan. Tidak hanya pengendara kendaraan bermotor yang bisa menikmati jalan ini, pesepeda dan pejalan kakipun bisa memakai jalan ini dengan aman dan nyaman karena tersedianya jalur sepeda dan trotoar.

Di jalan utama ini, jika kita berjalan ke arah timur atau melewati jembatan terdapat: rumah sakit Cahya Kawaluyan sejauh 600 meter, 1 km ke sekolah Al Irsyad Satya dengan pendidikan berbasis Islam, ke Mason Pine Hotel sejauh 1,2 km, sekitar 2,9 km ke pompa bensin Pertamina, dan 3,5 km menuju Gedung Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dinamakan Sun Dial. Mason Pine Hotel (4 bintang) mempunyai kolam renang dan falisitas olahraga lainnya.

Beberapa rumah di sini jarang dihuni pemiliknya, rumah tersebut komplit beserta furniturnya disewakan harian untuk umum sebagai penginapan saat berlibur.

Karena tidak macet, jalan yang hijau ini hemat bahan bakar minyak dan tidak menebar banyak asap. Kecepatan rata-rata kendaraan dapat mencapai 40 km/jam. Bandingkan dengan Jakarta yang dapat serendah 10 km/jam dan terjadi justru di jam-jam sibuk, benar-benar memboroskan bensin dan solar bersubsidi. Jika kota-kota lain di Indonesia mempunyai jalan seperti ini, tentu akan sangat mengurangi subsidi bahan bakar minyak. Jika investasi pembangunan jalan seperti ini dilakukan di kota-kota lain di luar Jawa, tentu akan memperlancar perputaran roda ekonomi dan bisnis bagi masyarakat di daerah dan mencegah urbanisasi ke Jawa, terutama urbanisasi ke Jakarta.

Friday, June 8, 2012

Tips On Finding The Ideal Home For Rent


For some people, having their own home is not yet a reality. This can happen as they can’t afford to buy a house, moved to different city for work, job, business, etc.. For them, renting a home is the best solution. But sometimes a house that have been rented was not suitable. Because of that we need a few things to consider.



The most important thing is a good environment of that rental house. Find out by talking with the neighbors or the surrounding community while you survey the environment around the house to be rented. It is important for your comfort and security if you rent the house. Your relationships with your neighbours would be very helpful if you live in that communities.

Consider the rental price, do not rent a house without being able to save for your own house. Rental value should be no more than 30% of your income. You have to save up to buy your own house if you do not want to become a tenant for life.

Note whether the house is prone to disasters such as floods. One characteristic of flood-prone house is located on low land close to waterways, streams, lakes, etc.. Houses that have been affected by flooding will have damp walls, with two different colors of walls paint, after flooded the paint will be darker and slightly yellow. Check if there is damage to the house before you rent, discuss to owner if there is damage to make it clear who is going to repair it.

Neighborhood security is also need to be ensured, ask the locals about the security situation and how they maintain the neighborhood security around the house.Transportation is also need to consider, whether you use motorcycle or a car or use public transportation . If you rely on public transportation, the location of the house to be rented should have close access to public transportation terminal or station, the distance should be within 15 minutes walk. Check the schedule when public transportion is available, avoid to go too early or too late to go home so there is no public transportation available. If you have your own vehicle, it is necessary to ensure a safe parking for your vehicle, and vehicle access to enter the house.

Access to public facilities such as markets, schools, hospitals also important to consider, especially if you occupy the house with your family. Children's education should be a concern as long as you and your family live in that house. Family members such as women and girls may need special attention and consideration, especially those related to safety and the environment at home. Especially if you are rarely at home.

Maybe you need to make minor changes to the rented house, for business purposes for example. You need to discuss it with the homeowner. Do not make the homeowner does not like the changes you made. Also discuss about how the cost of changes to the house will be covered, should you pay the cost or may be can split half with the owner.

Few years ago rental house that has land phone worth about 10% higher than the one with no telephone. Now it is no longer the case, because the popularity of cell phones so that the house with telephone no longer has a meaningful difference in rental value. Unless you need a fax that uses land phone, then this should be considered.

If you intend to run an online business at home, then consider your internet connection. Suppose you use a wireless internet connection, then it must be ensured that the signal strength around the house is pretty strong.

If you have pets, make sure homeowner and your neighbors are not bothered. Some people do not like certain animals because they carry diseases, such as bird flu (avian flu).

Do not forget to make a contractual agreement with the owner of the house, read carefully to understand the contents of the agreement. Consider the points mentioned in the agreement, in order to prevent legal problems. And of course discuss the rental price and what facilities you can get.